Hajinews.id – Stroke bisa menyerang siapa saja, tanpa memandang usia. Banyak hal yang dapat meningkatkan risiko stroke, sehingga Anda perlu mengetahui risiko dan cara mengendalikannya.
Setelah Anda memahami bahaya stroke, Anda dapat mengambil langkah-langkah untuk mengurangi kemungkinan terkena stroke.
Menurut laman resmi Centers for Disease Control and Prevention, Sabtu (5/8/2023), berikut 6 bahaya stroke:
1. Bahaya stroke ringan
Jika kamu mengalami Transient Ischemic Attack (TIA) atau yang disebut stroke ringan, kamu harus waspada karena dari stroke ringan dapat meningkatkan risiko terkena stroke yang lebih berat lagi.
2. Stroke akibat kolestrol
Otak merupakan organ yang mengendalikan hampir seluruh fungsi penting seperti tekanan darah dan detak jantung. Bahaya stroke yang satu ini disebabkan oleh kolestrol berlebih yang menumpuk di arteri termasuk otak.
Bahaya stroke yang menyerang otak akan menyebabkan kecacatan berat sampai ketidaksadaran permanen.
3. Kematian
Tekanan darah yang tinggi dapat menyebabkan Stroke. Serangan stroke yang mengganggu aliran darah tersebut dapat berujung pada kematian karena mengganggu pada aliran darah dan jika tidak segara ditolong akan mengakibatkan matinya sel-sel otak.
4. Gangguan Kognitif
Stroke yang menyerang otak juga dapat berbahaya terhadap kerjanya sel saraf yang menjadi tidak normal. Gangguan kognitif yang terjadi akibat stroke membuat seseorang lemah dalam berfikir dan kesulitan dalam konsentrasi.
5. Kelemahan anggota tubuh
Bahaya terkena serangan stroke lainnya adalah, fungsi dari kerja anggota tubuh menjadi semakin lemah bahkan tidak bisa digerakan. Umumnya stroke diakibatkan oleh penyakit-penyakit seperti tekanan darah tinggi, diabetes, dan obesitas.
Penyakit-penyakit tersebut memiliki banyak resiko terhadap rusaknya dan berkurangannya fungsi kerja organ tubuh yang berujung pada stroke dan melemahnya kerja anggota tubuh.
6. Rusaknya jaringan saraf
Terkena serangan stroke dapat berbahaya pada jaringan saraf. Anggota tubuh kita dijalankan oleh saraf-saraf otak, sehingga jaringan saraf di otak kita tidak lagi sinkron dengan gerakan anggota tubuh.