Wah, Anies Bakal Salip Prabowo dan Ganjar? Hal Ini Jadi Penentu

ilustrasi Tempo
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.id — Para kandidat calon presiden (capres) sedang meraba-raba kekuatan dengan menjaring komunitas besar di Indonesia. Salah satu yang diperebutkan adalah suara warga Nahdlatul Ulama (NU). Bicara soal ini, Capres Anies Baswedan bergerak lebih cepat dibandingkan Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo. Kenapa?

Anies sukses merangkul Ketum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin. Untuk urusan ini, Cak Imin diklaim punya basis suara warga NU cukup besar di Jawa Timur dan Jawa Tengah.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

“Alhamdulillah. Dalam rapat bulat, tiga kali rapat pleno. Di Jakarta dua kali, di Surabaya lengkap dengan seluruh stakeholder, bulat keputusan kita untuk menerima berpasangan dengan sahabat lama saya Mas Anies Baswedan,” ungkap alasan Cak Imin menerima pinangan Anies Baswedan sebagai cawapres, dikutip, Jumat (8/9/2023).

Berbeda dengan Anies, Prabowo dan Ganjar masih menjajaki hubungan dengan ‘orang besar NU’. Prabowo misalnya, Rabu lalu bertemu dengan Yenny Wahid yang tidak lain adalah Putri Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid di Jalan Kertanegara, Jakarta. Dalam kesempatan itu, Yenny Wahid pun menilai Prabowo dianggap cocok sebagai presiden Indonesia selanjutnya.

“Saya rasa orang seperti Pak Prabowo ini punya kemampuan seperti itu. Maka wajib bagi saya, sebagai representasi kelompok Gus Dur, untuk berkomunikasi intens dengan Mas Bowo untuk mendengarkan kebijakan-kebijakan beliau dan memberikan aspirasi kita tentang bentuk negara ke depan harus seperti apa,” ucap Yenny.

Yenny menambahkan Prabowo adalah capres prioritas teratas untuk didukung karena sudah ada kesamaan visi. Ia mengungkapkan akan mempertimbangkan dukungannya terhadap Prabowo setelah berziarah ke makam sang ayah.

“Saya lama kalau buat keputusan tapi sekali buat keputusan saya setia,” ujarnya.

Sementara itu, capres Ganjar juga mulai bergerilya. Sosok Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa tiba-tiba masuk radar sebagai bakal cawapres Ganjar. Khofifah bukan orang sembarang. Dia dikenal dekat dengan para kiai NU di Jawa Timur.

“Itu urusan para bos-bos. [Tapi memungkinkan tidak?] ya sangat mungkin lah, politik itu seni kemungkinan ya,” kata Masinton dalam acara diskusi publik ‘OTW 2024’ KedaiKOPI di Jakarta Pusat, Kamis (7/9/2023).

Adapun kemungkinan itu Masinton sampaikan saat ditanya perihal strategi PDIP mencari suara Jawa Timur dalam kontestasi politik 2024, mengingat Anies Baswedan sudah menggandeng PKB yang tidak lain adalah Ketum PKB Muhaimin Iskandar memiliki basis suara tinggi di Jawa Timur.

“Tentu dalam strategi itu ya semua pasti kita tidak pernah meninggalkan provinsi manapun, bahkan ke Papua sekalipun itu tetap menjadi bagian dari unsur terpenting dalam proses memenangkan baik itu parpol maupun capres. Jadi kita konsentrasi ke seluruh wilayah RI, baik Jawa maupun luar Jawa,” tuturnya.

Pengamat Politik Surabaya Survey Center (SSC) Mochtar W Oetomo menyebut, Anies yang sudah merekrut Cak Imin-nya punya kans besar meraih suara maksimal di wilayah Tapal Kuda dan Madura. Wilayah Tapal Kuda yang dimaksud adalah Situbondo, Probolinggo, Pasuruan, Bondowoso, dan Banyuwangi. Sedangkan di Madura, Anies-Cak Imin diprediksi menang di Pamekasan, Sumenep, dan Sampang.

Sementara, untuk wilayah-wilayah yang memiliki basis suara dari ponpes-ponpes besar yakni di Jombang, Kediri, Lamongan, hingga Tuban, diyakini Mochtar pertarungannya lebih berimbang antar 3 nama capres yakni Anies, Prabowo, dan Ganjar.

“Jombang itu masih berat AMIN menang, karena gabungan wilayah Arek dan Mataraman yang dominan masih ceruk dari Ganjar karena kedekatan warga dengan unsur nasionalis juga cukup kuat, pun termasuk di Kediri,” jelasnya.

“Ponpes-ponpes selama ini kan sebenarnya tidak beda jauh dengan sikap PBNU menjaga jarak. Dari pilpres ke pilpres, setiap ponpes besar selalu ada banyak warna, tergantung masing-masing keluarganya di ponpes itu. Karena ponpes itu banyak keluarga, dan jarang satu keputusan kiai yang dituakan kemudian dijadikan kiblat bersama,” jelasnya.

Mengutip detik.com, Mochtar menambahkan, wilayah Arek dan wilayah Mataraman menjadi pekerjaan rumah berat bagi pasangan Anies-Cak Imin di Jawa Timur. Mochtar juga mengatakan, pilpres tidak linier dengan suara partai, di mana PKB yang notabene partai Cak Imin merupakan partai dengan suara terbesar di Jawa Timur.

“Tidak linier suara partai dan pilpres. Partai jumlahnya banyak dan kompetisinya lebih ketat dan kompleks. Bahwa PKB di Jatim kuat, memang iya. Tapi apakah memberi keuntungan buat Anies? Itu tentu yang diharapkan Surya Paloh dan Anies,” ujarnya.

Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf sebelumnya mengingatkan agar pengurusnya tidak mengatasnamakan NU untuk kepentingan pemilu. Bahkan, ia akan memberi sanksi bagi pengurus yang masih melakukan politik praktis atas nama NU.

“Kalau ada pengurus NU kemudian menggunakan lembaga NU untuk kegiatan politik praktis langsung kita tegur. Kemarin, ada beberapa pengurus di tingkat kabupaten yang kita tegur,” ujar Gus Yahya di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (4/9/2023).

sumber

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *