Pada 28 September Mendatang, Rempang Mesti Dikosongkan dan Pemerintah Menyiapkan 1.138 Unit Hunian Sementara

28 September Rempang Mesti Dikosongkan
Kampung Pengembangan Nelayan Maritime City seluas 471 Ha yangh berada di tepi perairan Galang. F.BP Batam
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.id – Pemerintah Kota Batam terus berbenah dan menyiapkan tiga rumah susun (rusun) atau sekitar 202 kamar sebagai hunian sementara bagi warga Rempang.

Rudi Panjaitan, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Batam, mengatakan tidak ada masalah dengan hunian sementara bagi warga Rempang.

Pekerjaan persiapan untuk air dan listrik juga sedang dilakukan. Selain Rusun Dewan Kota Batam, beberapa rusun lainnya sedang dalam tahap pembangunan, yakni Rusun BP Batam (lima rusun), Rusun Jamsostek (tiga rusun), serta ruko dan perumahan.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Tiga lokasi rusun disiapkan dan dikomunikasikan kepada tim. Letaknya di Tanjung Uncang, daerah Kabil.

“saat ini sudah di-mapping segala perlengkapan di sana,” kata Rudi, Selasa (12/9).

Ia menyebutkan, secara keseluruhan terdapat 1.138 unit yang disiapkan untuk tempat relokasi sementara bagi warga Rempang.

“Tanjung Uncang ada 2 blok yang tersedia, dan sekarang pun masih di data. Kalau kurang akan kita siapkan lagi tempat relokasi lain. Tapi sejauh ini masih cukup untuk dipakai sementara,” ujar dia.

Terkait kesiapan sanitasi di setiap rusun, Rudi menyebutkan hal tersebut juga sudah dipastikan siap digunakan untuk memenuhi kebutuhan warga yang direlokasi.

“Semua kebutuhan standar kehidupan tempat tinggal sudah disiapkan dan semua sudah dilengkapi dan diantisipasi termasuk dengan kebutuhan air, listrik, dan bahan dasar lainnya,” ujar dia.

Sementara itu, untuk pelaksanaan pembelajaran bagi siswa-siswi di Rempang juga akan dipindahkan di sekitar tempat relokasi sementara.

“Jadi siswa yang di Rempang itu, nanti di siapkan sekolah yang dekat sama rusun. Kalau rasionya masih memungkinkan melaksanakan belajar mengajar disitu, maka masuk di ruang kelas yang ada. Tapi kalau dia sudah tidak memungkinkan, nanti kita buatkan sif baru lagi,” ujar dia.

Semua pelayanan pendidikan akan difasilitasi dan jamin semua. Untuk sekolah akan ditempatkan berdekatan dengan tempat tinggal nanti

Mengenai jadwal pengosongan lahan yang rencananya akan berlangsung 28 September ini, ia mengungkapkan masih menunggu jadwal dan informasi detail dari tim BP Batam.

“Kami belum ada informasi pastinya soal jadwal relokasi ini. Konsentrasi kami adalah menyediakan hunian sementara,” tutupnya. (*)

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *