Kisah Abu Nawas: Menyembuhkan Sakit Sang Pangeran Hanya Dengan Menempelkan Salah Satu Telinganya

Menyembuhkan Sakit Sang Pangeran
Menyembuhkan Sakit Sang Pangeran
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.co.id – Abu Nawas tiba-tiba menjadi tabib. Banyak tabib yang dibawa ke istana untuk merawat sang pangeran, namun tidak satupun yang berhasil menyembuhkannya. Akhirnya pihak istana mengadakan kompetisi yang terbuka untuk umum.

Siapapun yang berhasil menyembuhkan sang pangeran akan diberi imbalan oleh raja. Meskipun Abu Nawas bukan seorang tabib, dia menjadi sukarelawan dan yakin bahwa dia dapat menyembuhkan sang pangeran.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

“Saya membutuhkan seorang tua yang di masa mudanya sering mengembara ke pelosok negeri,” ujar Abu Nawas, disitat dari nu.or.id, Selasa (26/9/2023).

Orang tua yang diinginkan Abu Nawas pun didatangkan oleh Raja. “Sebutkan satu per satu nama-nama desa di daerah selatan,” pinta Abu Nawas kepada orang tua itu.

Ketika orang tua tersebut menyebutkan nama-nama desa bagian selatan, Abu Nawas menempelkan telinganya ke dada sang pangeran. Kemudian Abu Nawas memerintahkan agar menyebutkan bagian utara, barat, dan timur.

Setelah semua bagian negeri disebutkan, Abu Nawas mohon agar diizinkan mengunjungi sebuah desa di sebelah utara. Raja merasa heran. “Kamu didatangkan ke sini bukan untuk berlibur,” kata Raja.

“Sang pangeran sedang jatuh cinta pada seorang gadis desa di sebelah utara negeri ini,” kata Abu Nawas menjelaskan.

Raja bertanya, “Bagaimana kau tahu?”

“Ketika nama-nama desa di seluruh negeri disebutkan, tiba-tiba degup jantungnya bertambah keras ketika mendengarkan nama sebuah desa di bagian utara negeri ini. Sang pangeran tidak berani mengutarakannya kepada Baginda.”

“Lalu apa yang harus aku lakukan?” tanya Raja.

“Mengawinkan pangeran dengan gadis desa itu,” jelas Abu Nawas.

“Kalau tidak?” ucap Raja ragu-ragu.

“Cinta itu buta. Kalau tidak diobati kebutaannya, pangeran akan mati,” jawab Abu Nawas yang sarannya seketika diterima Raja.

Allahu a’lam.

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *