Relawan, Kesadaran atau Tuntutan Penghargaan?

Relawan
Yusuf Blegur
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Kemudian bagaimana dengan orang-orang yang sudah terlanjur menggeluti aktivitas atau kegiatan yang erat dengan kepentingan publik namun tak memiliki regulasi yang mengatur sistem penggajian atau penghasilannya. Pekerjaan atau kegiatan yang banyak mengurusi khalayak, mulai dari negara dan bangsa hingga para aparaturnya, mulai dari rakyat jelata hingga politisi, gubernur, menteri serta presiden. Mereka yang memiliki kegiatan dan bersentuhan dengan kepentingan publik namun dianggap bukan profesi sehingga tak memiliki gaji atau penghasilan. Tak ada kelayakan dari kegiatan itu untuk diganjar kompensasi ekonomi.

Menarik membahas relawan atau aktivis pergerakan yang cenderung kental dengan urusan idealisme sekaligus pragmatis. Kerap muncul saat perhelatan suksesi top jabatan dan geliat transisi kekuasaan. Para relawan yang selama ini identik dengan ketulusan dan kerja-kerja tanpa pamrih, lebih banyak mengambil inisiatif dan pro aktif terlibat dalam kontestasi politik, mulai dari pileg, pilkada hingga pilpres. Tanpa tendensi apapun, tanpa orientasi apapun, yang menguat hanya karena keyakinan figur pemimpin yang didukungnya mampu membawa perubahan dan kebaikan bagi rakyat, negara dan bangsa.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Belakangan mulai terjadi pergeseran, relawan atau aktivis pergerakan mulai terjebak pada pragmatisme politik. Tidak sekadar menyalurkan idealismenya, banyak relawan dan aktivis pergerakan mulai muncul syahwat menikmati kue kekuasaan dan menjadi bagian dari sistem pemerintahan. Awalnya eksistensi, perlahan mulai tumbuh benih ambisi, selanjutnya mengincar posisi. Miris, tatkala melihat fenomena relawan atau aktivis pergerakan mulai berebut dan saling sikut untuk meraih jabatan. “Jangan munafik!”, diksi yang sering terlontar dari relawan dan aktivis pergerakan, mungkin karena nikmatnya kekuasaan dan ingin berada dekat atau di dalamnya, mungkin juga karena sudah tak punya stamina dan tak sanggup intim berlama-lama hidup dengan kemiskinan.

Pada akhirnya hanya Tuhan dan relawan itu sendiri yang tahu, apakah masih tersisa ruang idealisme dalam dirinya, atau materialisme mulai sesak menjalar memenuhi rongga sanubarinya?. Setidaknya ada jejak-jejak pergulatan batin yang membekas pada kesadaran pikiran, mental dan sikap bahwasanya yang hak adalah hak, yang batil tetaplah batil, terlepas ia berada di luar ataupun di dalam sistem kekuasaan. Termasuk memaknai kehadiran relawan, sebuah kesadaran atau hanya tuntutan penghargaan.

Manusia tanpa spiritualitas yang tinggi dan melekat kuat dalam jiwanya, cenderung haus jabatan dan kekuasaan. Ia tak ubahnya binatang dengan kemampuan profesional.

Bekasi Kota Patriot.
9 Jumadil Awal 1445 H/23 November 2023.

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *