Boikot Produk Elon Musk Harus Dilakukan, Waketum MUI: Orang Biadab

banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.co.id – Wakil Ketua Umum (Waketum) Majelis Ulama Indonesia (MUI) Anwar Abbas mengecam aksi Elon Musk yang mendukung penjajah Israel dengan segala tindakan agresinya.

Anwar menilai, apa yang dilakukan CEO X itu sangat tidak terpuji karena secara tidak langsung mendukung pertumpahan darah belasan ribu warga tak berdosa di Jalur Gaza.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

“Saya berkesimpulan yang namanya Israel adalah negara yang menjajah rakyat Palestina. Oleh karena itu, apa yang dilakukan Elon Musk adalah tindakan yang tidak terpuji,” ujarnya.

Oleh karena itu, sebagai bentuk perlawanan, Anwar menyarankan agar publik memboikot produk yang dihasilkan oleh Elon Musk sebagaimana fatwa MUI sebelumnya.

“Bagi saya, ya kalau ada produk Elon Musk di Indonesia, ya boikot,” ujarnya.

Anwar Abbas juga menilai perbuatan yang dilakukan Elon Musk menjadikannya sebagai seorang yang biadab, karena hanya mencari keuntungan pribadi tanpa mempedulikan orang lain.

“Sementara Elon Musk mendukung Israel melakukan hal demikian. Di mana rasa kemanusiaan Elon Musk?” katanya.

“Kalau dia benar mendukung tindakan yang dilakukan Israel terhadap Gaza Palestina, maka Elon Musk orang yang biadab dan tak patut dihormati,” ujar dia.

Beda Pendapat dengan Ketua MUI

Terkait pernyataan sikap dari pemilik X (dulu Twitter) ini, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Muhammad Cholil Nafis angkat bicara.

Bersamaan dengan keberpihakan Musk pada penjajah Israel, warga Indonesia berbondong-bondong menyuarakan pemboikotan terhadap platform X.

Namun demikian, Cholil Nafis menuturkan sebaiknya platform tersebut digunakan untuk menyuarakan lebih keras dukungan pada Palestina.

“Produknya diboikot, saya pikir kalau itu membela Israel. Tapi Twitter-nya dipakai lah kalau untuk membela Palestina,” ujar Cholil.

Dia tak menampik sebelumnya MUI menganjurkan masyarakat untuk menghindari produk yang diduga dihasilkan oleh perusahaan terafiliasi penjajah.

Akan tetapi, lain kasusnya dengan X, Cholil menyarankan agar publik mampu memanfaatkan media sosial tersebut sebaik mungkin agar suara untuk Palestina tidak padam.

“Dipakai media sosialnya, tapi produk-produk yang sifatnya belanja dan kebutuhan, saya pikir hentikan sebaiknya,” katanya.

 

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *