Sejarah Hajar Aswad, Batu Surga Yang Dimuliakan Umat Islam

Sejarah Hajar Aswad
Hajar Aswad
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.co.idKisah tentang Ka’bah tidak lengkap tanpa menyebut Hajar Aswad, batu hitam yang menempel di sudutnya.

Berbicara tentang Hajar Aswad juga tidak lengkap tanpa membicarakan Nabi Ibrahim.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Inilah sejarah Hajar Aswad, Batu Surga yang dimuliakan umat Islam.

Seperti namanya yang terkenal, Hajar Aswad merupakan batu hitam yang sangat dimuliakan oleh umat Islam.

Hajar Aswad terdiri dari dua kata yaitu hajar yang berarti batu dan aswad yang berarti hitam.

Secara bahasa Hajar Aswad berarti batu hitam.

Letak batu ini berada di salah satu sudut Kakbah di Masjidil Haram, Mekkah, dan memegang peran penting dalam ritual haji maupun umrah umat Islam.

Asal-usul Hajar Aswad diceritakan dalam beberapa riwayat terkait pembangunan Kakbah oleh Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail.

Dalam hadis Nabi Muhammad yang diriwayatkan oleh At-Tirmidzi disebutkan bahwa Hajar Aswad adalah batu dari batu-batuan surga.

Batu ini sengaja dibawa oleh Malaikat Jibril dari surga dan diberikan kepada Nabi Ibrahim yang sedang menjalanan pembangunan Kakbah atas perintah Allah.

Ath-Thabari menyebutkan, ketika bangunan Kakbah nyaris sempurna, ternyata ada bagian yang kurang.

Nabi Ismail sempat ingin mengisi bagian tersebut dengan sebuah benda, tetapi Nabi Ibrahim memerintahkannya untuk mencari batu.

Ketika Nabi Ismail kembali dengan membawa batu, ternyata Nabi Ibrahim sudah mengisi bagian Kakbah yang kosong dengan batu hitam.

Nabi Ismail pun bertanya asal batu tersebut, dan dijawab oleh Nabi Ibrahim bahwa yang membawa batu itu adalah Malaikat Jibril dari langit.

Sedangkan Al-Azraqi yang meriwayatkan dari Ibnu Ishaq, disebutkan bahwa Ibrahim berkata kepada Ismail, “Ambilkan saya sebuah batu untuk diletakkan di sini, agar nanti menjadi tanda dimulainya tawaf untuk umat manusia.”

Sebelum Nabi Ismail kembali, Malaikat Jibril telah mendatangi Nabi Ibrahim dengan membawa Hajar Aswad.

Setelah diletakkan pada salah satu sudut Kakbah, Hajar Aswad memancarkan sinar yang sangat terang.

Karena saking terangnya cahaya yang dipancarkan menerangi Timur dan Barat, Yaman dan Syam.

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

1 Komentar