Makna Surat Al Ikhlas Dari Sudut Pandang Prof Quraish Shihab

Makna Surat Al Ikhlas
Quraish Shihab
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.co.idDalam tausiyahnya Prof. Quraish Shihab menjelaskan isi surat Al Ikhlas.

Quraish Shihab mengatakan salah satu isi surat Al Ikhlas adalah kalimat “Qul Huwa Allahu Ahad”, yang bukan berarti Allah itu satu.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Menurut Quraisy Shihab, makna ayat pertama surat Ikhlas paling tepat yaitu satu-satunya.

Quraish Shihab menjelaskan, jika hanya satu kata yang disebutkan, maka ada tafsir lainnya.

“Kalau saya berkata satu-satunya, bisa tidak terbayang nol? Bisa tidak terbayang dua? Tidak bisa. Ahad itu satu-satunya, yang kita terjemahkan dalam bahasa Indonesia,” jelas Quraish Shihab

Dia menjelaskan, bahwa hal apapun yang berkaitan dengan Allah, maka tidak ada yang bisa menyamainya, melainkan hanya satu-satunya.

Pengarang kitab Al-Mishbah ini menerangkan jika Allah SWT merupakan dzat Yang Maha Esa, segala yang terkait dengan Allah adalah Esa, baik Esa dzat-Nya, sifat-Nya serta perbuatan-Nya.

Sehingga ia menyampaikan makna keesaan itu adalah keesaan dalam kepatuhan, keesaan dalam beribadah kepada Allah, itu yang dimaksud dengan Ahad.

Sementara ayat kedua dari surat Al Ikhlas adalah “Allahu Shomad” yang memiliki arti adalah padat, sangat padat sehingga berpori-pori pun tidak. Kalau sesuatu itu tidak berpori-pori, maka tidak ada sesuatu yang bisa masuk ke dalamnya.

Dia tidak makan, tidak minum, tidak berkeringat, itu satu arti shamad. Sementara arti shamad yang kedua yang populer yakni shamad dalam bahasa berarti tokoh yang diandalkan.

Allahu Shomad adalah wujud yang diandalkan oleh semua makhluk. Dia tumpuan harapan. Anda boleh mengharap pada manusia, tetapi ketika mengharap pada manusia, arahkan harapan Anda kepada Tuhan.

“Begitu Anda mengharap pada orang lain tanpa mengingat Tuhan, harapan Anda belum tentu terkabul. Itu yang dimaksud Allahu Shomad,” kata Abi Quraish.

Kemudian pada ayat selanjutnya yang berbunyi “lam yalid walam yulad” yang berarti Dia tidak beranak dan diperanakan.

Dia tidak beranak? Karena anak itu naluri manusia, menginginkan anak antara lain supaya namanya kekal berkelanjutan, dan anaknya bisa bantu dia, apakah Allah perlu dibantu? Lalu dilanjutkan dengan kalimat “walam yakun lahu kufuwan Ahad“.

Kufuwan itu artinya setara, tidak ada yang setara dengan Dia. Menurutnya jika ada yang mengartikan kufuwan itu artinya istri, sebab seorang istri harus setara dengan suami.

Jadi itu sama katanya, Allah itu tidak punya istri, tidak punya anak seperti dalam surat Al Jin ayat 3. Ayat itu katanya menafsirkan lam yalid walam yulad walam yakun lahu kufuwan Ahad

Selain itu, ada lagi yang memaknai dengan makna tidak ada yang sama dengan-Nya. Yakni tidak ada yang sama dalam kenyataan wujud atau dalam imajinasi.***

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *