Hajinews.co.id – ABU nawas mengetahui pusat bumi dengan sangat mudah. Dimulai dari Yang Mulia Raja yang selalu memikirkan fenomena alam di alam semesta.
Apa yang dipikirkan raja selalu menimbulkan banyak pertanyaan. Sayangnya, dia tidak bisa menemukan jawaban yang memuaskan dari muhasabah tersebut.
Suatu ketika dia bertanya tentang batas alam semesta. Beberapa ilmuwan, penasihat, dan abdi dalem tidak memberikan jawaban yang memuaskan atas pemikiran mengganggu pikiran Raja.
Seketika penasihat Raja menyarankan memanggil Abu Nawas. Siapa tahu manusia yang dikenal memiliki akal yang cerdik itu bisa memuaskan Baginda Raja.
Tidak lama Abu Nawas hadir di istana setelah dipanggil oleh pengawal. Di hadapan Abu Nawas, Raja mengatakan bahwa akhir-akhir ini dirinya sulit tidur karena keingintahuan menyingkap rahasia alam.
“Paduka Raja, rahasia alam manakah yang membuat Anda gelisah setiap malam karena ingin tahu?” tanya Abu Nawas, dilansir nu.or.id.
“Begini wahai Abu Nawas, di manakah sebenarnya batas jagat raya?” tanya Raja.
“Di dalam pikiran, wahai Paduka,” jawab Abu Nawas tangkas.
“Maksud kamu?” tanya Raja ingin memperjelas.
Abu Nawas menjelaskan, “Begini Paduka, ketidakterbatasan itu ada karena adanya keterbatasan. Keterbatasan itu ditanamkan oleh Allah Subhanahu wa ta’ala di dalam pikiran manusia.”
“Lalu?” Raja masih penasaran dengan uraian Abu Nawas.
“Lalu dari alam pikiran itu, manusia tidak akan pernah tahu di mana batas jagat raya ini. Sesuatu yang terbatas tentu tak akan mampu mengukur sesuatu yang tidak terbatas,” terang Abu Nawas.
Raja pun merasa puas dengan penjelasan Abu Nawas.
Wallahu a’lam bisshawab.