Kisah Lucu Abu Nawas: Kegirangan Usai Gagal Dapat Jabatan Tinggi

Kegirangan Usai Gagal Dapat Jabatan Tinggi
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.co.id – Abu nawas bersama para menteri istana suatu hari rapat dengan Yang Mulia Raja. Raja pun menanyakan pendapat Abu nawas yang ingin diangkat menjadi qadhi atau hakim istana.

“Apa pendapat kalian mengenai Abu Nawas yang hendak kuangkat sebagai qadhi?” tanya Baginda Raja kepada para menterinya, dilansir nu.or.id.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Wazir atau perdana menteri berkata, “Melihat keadaan Abu Nawas yang makin parah otaknya, maka sebaiknya Raja mengangkat orang lain saja menjadi qadhi.”

Pasalnya, Wazir beberapa kali mendapati tingkah laku tidak waras dari Abu Nawas. Menteri-menteri yang lain juga mengutarakan pendapat sama.

“Tuanku, Abu Nawas telah menjadi gila, karena itu dia tak layak menjadi Qadhi,” ungkap para menteri tersebut.

“Baiklah, kita tunggu dulu sampai 21 hari, karena bapaknya baru saja wafat. Jika tidak sembuh-sembuh juga, bolehlah kita mencari qadhi yang lain saja,” ucap Raja.

Usai lewat 1 bulan, Abu Nawas masih dianggap gila, maka Raja Harun Ar-Rasyid mengangkat orang lain menjadi qadhi atau hakim atau penghulu Kerajaan Baghdad.

Konon dalam suatu pertemuan besar, ada seseorang bernama Halan yang sejak lama berambisi menjadi qadhi. Halan memengaruhi orang-orang di sekitar Raja untuk menyetujui ia diangkat menjadi qadhi.

Sehingga ketika Halan mengajukan diri menjadi qadhi, mudah saja Raja menyetujuinya. Begitu mendengar Halan diangkat menjadi qadhi, Abu Nawas mengucapkan syukur kepada Allah Subhanahu wa ta’ala.

“Alhamdulillah. Aku telah terlepas dari bala’ yang mengerikan. Tapi, sayang sekali kenapa harus Halan yang menjadi qadhi, kenapa tidak yang lain saja,” pungkas Abu Nawas mengucap syukur sekaligus penyesalan.

Wallahu a’lam.

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *