Ini 20 Sifat Mustahil bagi Allah, Arti dan Penjelasannya

Sifat Mustahil bagi Allah
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



6. At-Ta’addud.

Ta’addud berarti lebih dari satu. Mustahil bagi Allah SWT untuk berjumlah lebih dari satu. Allah ialah Yang Maha Esa atau tunggal, tidak ada Tuhan selain-Nya. Konsep Ta’addud atau keberbilangan tidak dapat diterapkan pada Allah, karena-Nya Maha Esa.

Dalam surah Al-Ikhlas, Allah menyatakan:

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

قُلْ هُوَ ٱللَّهُ أَحَدٌ ٱللَّهُ ٱلصَّمَدُ لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ وَلَمْ يَكُن لَّهُۥ كُفُوًا أَحَدٌۢ

Qul huwallāhu aḥad, Allāhuṣ-ṣamad, Lam yalid wa lam yụlad, Wa lam yakul lahụ kufuwan aḥad.

Artinya: Katakanlah: Dialah Allah, Yang Maha Esa. Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu. Dia tiada beranak dan tidak pula diperanakkan, Dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia. (QS. Al-Ikhlas ayat 1-4).

7. Al-‘Ajzu.

‘Ajzu berarti lemah. Mustahil bagi Allah SWT untuk tidak kuat. Allah adalah Yang Maha Kuasa atas segala sesuatu. Sifat lemah atau ‘Ajzun menjadi salah satu sifat mustahil bagi Allah yang Maha Berkuasa atau memiliki qudrat yang tak terbatas.

Allah tidak mungkin lemah. Konsep kelemahan tidak dapat diterapkan kepada-Nya. Firman Allah dalam Surah Al-Baqarah ayat 20 menyatakan:

يَكَادُ ٱلْبَرْقُ يَخْطَفُ أَبْصَٰرَهُمْ ۖ كُلَّمَآ أَضَآءَ لَهُم مَّشَوْا۟ فِيهِ وَإِذَآ أَظْلَمَ عَلَيْهِمْ قَامُوا۟ ۚ وَلَوْ شَآءَ ٱللَّهُ لَذَهَبَ بِسَمْعِهِمْ وَأَبْصَٰرِهِمْ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ عَلَىٰ كُلِّ شَىْءٍ قَدِيرٌ

Yakaadul barqu yakhtafu absaarahum kullamaaa adaaa’a lahum mashaw fiihi wa izaaa azlama ‘alaihim qoomuu; wa law shaaa’al laahu lazahaba bisam’ihim wa absaarihim; innal laaha ‘alaa kulli shai’in Qadiir.

Artinya: Hampir saja kilat itu menyambar penglihatan mereka. Setiap kali (kilat itu) menyinari, mereka berjalan di bawah (sinar) itu, dan apabila gelap menerpa mereka, mereka berhenti. Sekiranya Allah menghendaki, niscaya Dia hilangkan pendengaran dan penglihatan mereka. Sungguh, Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu. (QS. Al-Baqarah: 20).

8. Al-Karahah.

Karahah berarti terpaksa. Mustahil bagi Allah SWT melakukan sesuatu tidak atas kehendak-Nya sendiri. Allah ialah Yang Maha Kuasa. Dia melakukan segala sesuatu atas kehendak-Nya tanpa ada paksaan dari siapapun.

Allah tidak mungkin bersifat terpaksa. Dia bersifat berkehendak atau iradat dan tidak terikat oleh keadaan atau paksaan dari luar. Firman-Nya menyatakan dengan jelas:

فَعَّالٌ لِّمَا يُرِيدُ

Fa’ ‘aalul limaa yuriid.

Artinya: Maha Kuasa berbuat apa yang Dia kehendaki. (QS. Al-Buruj: 16).

9. Al-Jahlu.

Jahlu berarti bodoh. Mustahil bagi Allah SWT tidak mengetahui sesuatu karena Dia Yang Maha Mengetahui. Sifat mustahil bagi Allah yang lain ialah jahlun yang berarti bodoh. Tidak mungkin bagi Allah bersifat jahlun karena Dia Maha Mengetahui segala sesuatu yang ada di alam semesta.

Tidak ada yang tersembunyi dari pengetahuan Allah, sebagaimana tercantum dalam firman-Nya:

إِنَّ ٱللَّهَ يَعْلَمُ غَيْبَ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضِ ۚ وَٱللَّهُ بَصِيرٌۢ بِمَا تَعْمَلُونَ

Innal laaha ya’lamu ghaibas samaawaati wal ard; wallaahu basiirum bimaa ta’maluun.

Artinya: Sungguh, Allah mengetahui apa yang gaib di langit dan di bumi. Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan. (QS. Al-Hujurat: 18).

10. Al-Maut.

Maut berarti mati. Mustahil bagi Allah SWT akan mati karena Dia memiliki sifat kekal. Allah hidup dan abadi, tidak pernah mati.

Mautun ialah mati. Allah bersifat hidup atau hayat. Allah tidak akan pernah mati, melainkan akan selalu hidup dan kekal.

Dengan demikian, sangat tidak mungkin Allah bersifat mautun atau mati. Ayat dalam Al-Qur’an seperti yang terdapat dalam Surah Al-Furqan ayat 58:

وَتَوَكَّلْ عَلَى ٱلْحَىِّ ٱلَّذِى لَا يَمُوتُ وَسَبِّحْ بِحَمْدِهِۦ ۚ وَكَفَىٰ بِهِۦ بِذُنُوبِ عِبَادِهِۦ خَبِيرًا

Wa tawakkal ‘alal Haiyil lazii laa yamuutu wa sabbih bihamdih; wa kafaa bihii bizunuubi ‘ibaadihii khabiiraa.

Artinya: Dan bertawakallah kepada Allah Yang Hidup, Yang tidak mati, dan bertasbihlah dengan memuji-Nya. Dan cukuplah Dia Maha Mengetahui dosa hamba-hamba-Nya. (QS. Al-Furqan: 58).

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *