Melawan Penyalahgunaan Kekuasaan

Melawan Penyalahgunaan Kekuasaan
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Oleh karena itu, yang harus kita lakukan adalah mengupayakan segala cara untuk mencegah dan melawan kelompok-kelompok elite penguasa yang melakukan penyalahgunaan kekuasaan dengan jalur melanggar demokrasi dan konstitusi.

Bahayanya lagi, kelompok-kelompok ini memiliki agenda-agenda politik yang dikemas secara rapi dan terencana melalui beragam strategi untuk melancarkan aksi politik mereka.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Oleh karenanya, jika kita tidak segera mengambil tindakan atau menyusun strategi untuk melawannya, hal-hal yang mengerikan akan mengancam NKRI masa depan.

Ada dua hal yang bisa kita lakukan untuk mencegah dan melawan kelompok elite penguasa yang menggunakan abuse of power.

Pertama, kita perlu memahami cara-cara mereka melancarkan agenda-agenda politiknya dan kedua, memikirkan berbagai strategi untuk melawannya.

Pertama, agenda politik yang disetir oleh kelompok elite penguasa biasanya bersifat rapi, terorganisir, dan memiliki struktur kuat dan jelas sehingga segala bentuk perintah dan propaganda politik akan secara cepat dan efektif diteruskan ke anggota pendukungnya.

Selain itu, mereka juga didukung sumber daya yang besar seperti dukungan finasial, dukungan dari pihak-pihak yang berkepentingan, teknologi canggih untuk menyebarkan wacana mereka untuk meyakinkan publik.

Contohnya dengan memanfaatkan media massa yang memiliki political interest yang sejalan dengan penguasa.

Hal ini pernah dilakukan oleh rezim otoriter Orde Baru untuk menggulirkan propaganda politiknya demi melanggengkan kekuasaannya dan memperkuat politik dinasti.

Tidak hanya itu, kelompok elite penguasa juga memiliki agenda politik serta tujuan jelas, yaitu mengambil kursi kekuasaan untuk keuntungan-keuntungan politik sehingga mereka secara konsisten fokus mengejar tujuan tersebut tanpa terpengaruh oleh gangguan eksternal seperti perbedaan pendapat atau kebingungan.

Melalui cara-cara di atas, kita harus bisa membangun kekuatan yang sama dan mengupayakan beragam strategi untuk mencegah dan melawan segala bentuk abuse of power yang dilakukan oleh kelompok elite penguasa ini, antara lain:

Pertama, membangun dan menggulirkan wacana tandingan (counter discourse) yang berpihak pada demokrasi dan keadilan yang berpihak pada rakyat.

Namun kita juga perlu meniru cara-cara kelompok elite melancarkan agenda-agenda politiknya, yaitu dengan memperkuat koordinasi dan struktur untuk menyebarkan wacana tandingan tersebut supaya kokoh dan tidak bersifat sporadis.

Hal ini dapat dilakukan melalui kerja sama antarelemen masyarakat (akademisi, aktivis, ormas, dan masyarakat lainnya) di level individu maupun kelompok untuk menggaungkan ‘kegelishan’ dan ‘kemarahan’ publik terhadap segala bentuk penyalahgunaan kekuasaan.

Tidak hanya itu, dukungan finansial juga memiliki pengaruh yang penting dalam memperkuat wacana tandingan yang menentang segala bentuk kebatilan teroganisir dan mematahkan ‘mitos-mitos’ politik yang dibangun oleh kelompok elite penguasa.

Selanjutnya, kita juga dapat memanfaatkan internet dan media sosial untuk membangun ruang alternatif dalam menggulirkan wacana tandingan untuk melawan kebatilan ini.

Dalam artikel berjudul The Internet, Social Network, and Reform in Indonesia, Merylna Lim menuliskan peran internet dan ruang-ruang diskusi alternatif dalam melengserkan rezim otoriter Orde Baru.

Kajian-kajian kritis yang dilakukan oleh berbagai elemen masyarakat disebarkan melalui surat elektronik dan berhasil membangun gerakan sosial untuk melawan rezim otoriter.

Pendidikan dan literasi informasi juga memiliki peran sentral dalam memerangi kelompok penguasa yang menggunakan abuse of power.

Melalui kerja sama antarsekolah, perguruan tinggi dan media massa alternatif masyarakat harus diedukasi untuk melatih diri berpikir dan bersikap kritis terhadap kebijakan negara yang merugikan, mengenali propaganda politik, dan melawan mitos-mitos politik yang dikemas melalui berita palsu dan manipulatif.

Terakhir kita perlu memperkuat fondasi nilai-nilai kebenaran, integritas, dan keadilan yang berlandaskan hukum untuk membentuk karakter masyarakat yang lebih tahan terhadap manipulasi dan kebatilan.

Kesimpulannya, kita harus membangun kekuatan yang sama untuk melawan segala bentuk penyalagunaan kekuasaan demi NKRI.

Sumber: kompas

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *