Drama Politik



banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Oleh: Masrifan Djamil (Doktor ilmu kedokteran, pakar kesehatan masyarakat & manajemen RS,  muballigh, PW IPHI Jateng)

DRAMA?

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Ketika buka laptop dan website, langsung ada banyak pilihan berita online. Saya tertarik berita politik, memang lagi ngetren kan? Saya pilih satu berita, URL-nya saya kirim ke salah satu teman. Dia kirim emoticon ketawa ngakak…. “Ingat yang dulu saya sampaikan?”, katanya.

Memang banyak orang bilang kepada saya, “Apa kamu tidak tahu bahwa mereka itu cuma bersandiwara?”. Saya jawab: “Apa iya?”. Langsung dia menyergah: “Kan Pak Jokowi sendiri yang kasih kode sebelum PEMILU. Kodenya: Drama. Ingat kan? Lihat saja nanti, ada bunga yang gagal jadi buah atau ‘masuk angin’, misalnya HAK ANGKET. Mereka sudah punya rencana, misal bagi-bagi posisi, dengan koalisi besar. Semua sudah diskenario, di semua trias politica, wong yakin hasil PEMILU sih”.

Tulisan Faizal Assegaf di media Keuangan News yang berjudul “Mega-Hasto Menipu Oposisi dan Rakyat” 26 April 2024 yang saya kirim ke teman itu saya baca ulang. Cerita teman-teman kepada saya di atas tampak semakin besar kebenarannya.

 

BICARA DI RUANG PUBLIK BAK ORANG HEBAT, DIPILIH RAKYAT

Selanjutnya saya cuma bicara dalam alam fikiran, “Kurang ajar…. Mereka kasih receh rakyat pemilih 50.000 – 275.000 rupiah per kepala untuk memenangkan pertarungan, dibagi tiga kali atau sekali disebut serangan fajar. Tetapi mereka kuras kocek rakyat dengan berbagai kebijakan yang tidak menguntungkan mereka. Serba kenaikan tarip, menyeluruh, sampai-sampai seperti tak ada yang terlewat, termasuk untuk APBN, artinya pajak-pajak. Ternyata pengeluaran harian mereka jauh lebih besar, tetapi memang sudah disetting terus, dibantu para ulama atau buzzer, ‘calon yang baik adalah yang memberi uang rakyat agar terpilih dan sebaliknya’. Maka yang benar jadi salah, yang salah dan menipu, jadi benar dan tampak baik”.

Percayakah Anda kalau mereka itu ambil dari koceknya sendiri uang dalam jumlah yang fantastis itu untuk dibagi-bagikan? Ada yang mendeteksi 60M rupiah untuk menaburnya di H-2 sampai Hari H. Ada juga yang 40M. Itu belum termasuk dana sosialisasi, dengan sedemikian banyaknya Baliho yang sewanya per bulan berkisar 20-50juta. Belum termasuk biaya cetak dan pasang banner MMT yang masif tersebar di seluruh pelosok Daerah pemilihan (DAPIL), pertemuan kader, bagi-bagi sembako, piknik, entertain lapangan (wayang kulit, kasidahan dll). Perjalanan yang padat dari Jakarta ke DAPIL.

Maka bisa jadi totalnya adalah 70M, 80M dst agar menang di Pemilu. Survei tim saya, temuan langsung saya dan keluarga, kisarannya memang antara 50ribu sampai 275ribu rupiah yang diberikan kepada pemilih di PEMILU yl. Riil ini. Bukan hoax. Wong namanya temuan. Dahsyat kan?

Tentu karena mereka menang, suka-suka bicara kalau diminta pendapat sebagai nara sumber di TV. “Jangan bilang rakyat bodoh. Itu penghinaan. Jangan merendahkan rakyat. Suara yang mereka berikan benar-benar mencerminkan suara rakyat adalah suara tuhan”. Demikian suci dan alimnya di kulitnya.

 

APAKAH DANA UNTUK MONEY POLITICS MEMANG BARANG HABIS PAKAI?

Jika dana kelas kakap itu dari kocek sendiri, wah demikian hebat kesadaran bersodaqoh atau charitas mereka. Tetapi sodakoh kan lillahi ta’ala, bukan pamrih? Dan karena gaji wakil rakyat sudah diurai tuntas oleh KD, berapa gaji sahnya, berapa dana komunikasi, perjalanan ke DAPIL, berapa dana aspirasi, alias uang negara untuk rakyat. Maka sangat tidak mungkin balik dana puluhan M itu meskipun direkap 5 tahun dari gajinya. Lalu setelah menjadi pejabat nasional, apa yang dilakukannya? Semua sudah paham lah…. Kenapa tidak terdeteksi BAWASLU, KPK dll aparat? Kata banyak orang memang yang kena OTT sedang sial… Jadi yang tidak kena OTT sedang mujur? Mujur artinya diberkahi Tuhan?

Sekelebat saya teringat hadits ini: “Tujuh golongan yang diberi naungan Allah dalam naungannya, di hari dimana tak ada naungan sama sekali kecuali naungannya. Pertama pemimpin yang adil……”. Jadi pasti mereka yang menjadi pemimpin dholim dan tidak adil, kelojotan kepanasan di mahsyar bahkan tenggelam dalam keringatnya sendiri. Balasannya sebagaimana hadits ini: “Tidaklah seorang pemimpin kaum baik sedikit atau banyak, kemudian ia tidak adil kecuali Allah akan melemparkan wajahnya ke neraka” (HR Imam Ahmad)

Mahsyar adalah lapangan amat luas sekali ketika manusia dibangkitkan dari alam kuburnya, dalam keadaan telanjang, yang lelaki belum disunat, disana semua manusia menunggu dihisab atau diadili pengadilan yang Maha Adil. Sehari disana sama dengan 1000 tahun di dunia. Semua pasti menunggu giliran, dan lamanya tidak jelas.

Lalu teringat pula hadits yang jarang dibahas di majelis-majelis taklim. Rasulullah SAW bersabda, “Pemimpin mana saja yang dipercaya memimpin rakyat, lalu ia menipu mereka (rakyat), maka ia akan masuk neraka” (HR Imam Ahmad)

Tetapi sih, memang hanya orang yang beriman yang percaya hal itu.

 

(Masrifan Djamil, 29 April 2024)

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *