Bajingan Politik dan Keteladanan Megawati Soekarnoputri

Bajingan Politik dan Keteladanan Megawati
Megawati Soekarnoputri
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Situasi ini mirip dengan tragedi politik yang telah dialami oleh Aung San Suu Kyi di Myanmar. Sebagai ketua partai National League for Democracy (NDL), yang memperoleh suara terbanyak pada Pemilu 1990, meraih 81 persen kursi di parlemen, semestinya Suu Kyi terpilih sebagai Presiden, tetapi gagal karena terdapat penolakan dari junta militer. Sebaliknya, bahkan ia harus menjalani tahanan rumah selama 15 tahun. Atas perjuangannya yang tidak mengenal lelah untuk mewujudkan demokrasi di negaranya, ia dianugerahi hadiah Nobel Perdamaian pada 1991.

Megawati, ketika terpilih sebagai Presiden RI ke-5 (Juli 2001-Oktober 2004), ia tidak menggunakan kekuasaannya untuk balas dendam ke Presiden Soeharto dan keluarganya. Ia terus mendorong secara damai era gelap masa lalu ke era baru demokrasi Indonesia yang telah dibuka oleh Presiden Habibie dan Presiden Gusdur. Megawati layak disebut the Mother of Indonesian Democracy.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Megawati juga terlihat memiliki jejak perjalanan politik yang mirip dengan Nelson Mandela di Afrika Selatan. Jika Mandela telah menjalani hukuman selama 27 tahun oleh rezim apartheid, Megawati juga menjalani tekanan serupa selama 32 tahun di era Orde Baru. Jika Mandela memilih berdamai dengan masa lalunya, Megawati juga memilih berdamai dengan rezim Soeharto. Jika Mandela tidak serakah, memilih memimpin negaranya hanya satu priode, Megawati juga memilih untuk meneruskan tiket politiknya ke tokoh muda yang dinilai lebih pantas yakni ke Walikota Solo, Joko Widodo untuk memimpin Indonesia 2014-2019 dan 2019-2024. Bahkan, melalui PDI-P, Megawati juga telah memberikan dukungan politik serupa ke Gibran Rakabuming Raka, putra Presiden Joko Widodo untuk maju sebagai Walikota Solo priode 2021-2026 dan dukungan yang sama ke Bobby Nasution, manantu Presiden untuk maju sebagai Walikota Medan priode 2021-2026. Semuanya berhasil, berkat dukungan tulus dari Megawati dengan segala kekuatan politiknya.

Jika di balik konsistensi perjuangan Megawati selama lebih setengah abad mewujudkan dan merawat demokrasi dikhianati oleh para Bajingan Politik, atau siapa pun, meminjam pandangan Daoed Joesoef, pengkhianat itu layak dibuang satu per satu ke laut. (*)

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *