Kampanye Terselubung Jokowi

Kampanye Terselubung Jokowi
Jokowi dan Prabowo/kumparan
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.co.idPrabowo Subianto bertemu Presiden Jokowi pada Jumat malam (05/01) di Restoran Seribu Rasa, Menteng, Jakarta Pusat. Mereka berbincang saat makan malam dalam suasana tenang. Terkadang mereka terlihat tertawa. Perbincangan antara presiden dan menterinya (atau presiden dengan calon presiden) terjadi dua hari sebelum debat ketiga Pilpres 2024.

Meski bercakap empat mata, bukan berarti pertemuan itu dirahasiakan, sebab restoran tempat Prabowo dan Jokowi bertemu hanya berdinding kaca. Potret keduanya tengah makan malam bersama pun beredar. Dan bukan kali itu saja mereka terlihat makan bareng.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Akhir Januari, Senin (29/1), Jokowi kembali bersantap bersama Prabowo. Kali ini siang bolong di tempat terbuka, usai keduanya meresmikan Graha Utama Akademi Militer di Magelang, Jawa Tengah. Mereka mampir di Warung Bakso Pak Soleh, Bandongan, dan asyik makan bakso sambil mengobrol berdua.

“Makan malam [di Menteng] itu pertanda Pak Jokowi mendukung Prabowo-Gibran.”

– Nusron Wahid, Sekretaris TKN Prabowo-Gibran

Makan-makan berdua itu seolah kian mengentalkan kedekatan Jokowi dan Prabowo. Apalagi usai debat ketiga, Jokowi terkesan membela Prabowo dengan berkomentar bahwa debat tersebut lebih banyak menyerang personal ketimbang substansi visi dan kebijakan.

“Kurang memberikan pendidikan. Kurang mengedukasi masyarakat yang menonton. Saya kira akan banyak yang kecewa,” kata Jokowi di sela kunjungannya ke Serang, Senin (8/1).

Dalam debat pilpres ketiga tersebut, Prabowo memang meghadapi pertanyaan tajam dari kedua rivalnya, Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo.

Lima hari sebelum makan bakso di Magelang bareng Prabowo, Jokowi—dalam agenda yang lagi-lagi bersama Prabowo—mengatakan bahwa presiden boleh berkampanye dan berpihak asalkan tidak memakai fasilitas negara.

“Kita ini pejabat publik sekaligus pejabat politik. Masa gini (berpihak) enggak boleh, berpolitik enggak boleh. Boleh [kok]. Menteri juga boleh,” kata Jokowi menjawab pertanyaan wartawan usai serah terima pesawat Super Hercules C-130J-30 dari Kemenhan ke TNI AU di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Rabu (24/1).

Jokowi mengucapkan itu bukan hanya di depan Prabowo, tapi juga Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto, KSAL Laksamana Muhammad Ali, KSAU Marsekal Fadjar Prasetyo, KSAD Jenderal Maruli Simanjuntak, dan Ketua Komisi I DPR RI Meutya Hafid.

Meski kemudian Jokowi mengatakan bahwa ucapannya mengacu ke UU Pemilu semata, indikasi keberpihakannya sesungguhnya telah diungkap secara tersirat oleh Menkominfo Budi Arie Setiadi yang juga Ketua Umum Projo (relawan Jokowi), serta Menko Perekonomian Airlangga Hartarto yang juga Ketua Umum Golkar (salah satu partai pengusung Prabowo-Gibran).

“Masa sesuatu yang jelas, kita perjelas lagi sih? Sesuatu yang sudah jelas ya tidak perlu dijelaskan,” kata Budi kepada wartawan usai rapat internal kabinet di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, pada hari yang sama dengan santap malam Prabowo-Jokowi.

Airlangga menyatakan hal serupa. “Ya, kan sudah jelas, enggak harus diterjemahkan.”

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *