Gila! Menteri Zionis Menyerukan Tentara Israel Untuk Menembak Perempuan dan Anak-Anak Di Gaza

Menteri Zionis Menyerukan Tentara Israel
Itamar Ben-Gvir
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.co.idMenteri Zionis melontarkan seruan gila-gilaan kepada tentara Israel untuk menembak anak-anak dan perempuan di Jalur Gaza, Palestina.

Itamar Ben-Gvir, Menteri Keamanan Nasional Israel, menyampaikan seruan ini dengan dalih mendukung kekuatan Zionis.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Menurut laporan media Israel yang dikutip Middle East Monitor, Selasa (13/2/2024), seruan Ben-Gvir tersebut muncul sebagai tanggapan terhadap Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel Letnan Jenderal Herzi Halevi yang mengatakan: “Perintah penembakan di daerah perbatasan diubah sesuai dengan instruksi petugas di lapangan setiap hari.”

Ben-Gvir menjawab: “Anda tahu cara kerja musuh kami. Mereka akan menguji kita, mereka akan mengirim perempuan dan anak-anak, dan pada akhirnya mereka akan terbukti menjadi penyabot. Jika kita terus seperti ini, kita akan mencapai 7 Oktober lagi.”

Jenderal Halevi menyela: “Para prajurit mengetahui kerumitannya, dan jika kita tidak mengoordinasikan komando, kita akan menyaksikan kejadian buruk di mana tentara menembaki tentara lain.”

Namun, Ben-Gvir tak mau kalah dengan menegaskan: “Tidak mungkin ada situasi di mana anak-anak dan perempuan mendekati kami dari tembok. Siapa pun yang mendekat untuk mengganggu keamanan harus menerima peluru, jika tidak kita akan melihat 7 Oktober lagi.”

Menteri Zionis tersebut memiliki rekam jejak dalam aksi ekstremisnya, termasuk mendapat hukuman pada tahun 2007 atas hasutan rasis terhadap orang Arab dan dukungan untuk terorisme, serta aktivisme anti-LGBTQ.

Dia mengaku tidak lagi menganjurkan pengusiran semua warga Palestina—hanya mereka yang dia anggap sebagai “pengkhianat” atau “teroris”.

Sebagai seorang pemukim ilegal yang tinggal di Tepi Barat—wilayah Palestina yang diduduki Israel sejak 1967—, Ben-Gvir menentang kenegaraan Palestina.

Dia juga mendukung ibadah umat Yahudi di kompleks Masjid Al-Aqsa, yang dikenal orang Yahudi sebagai Temple Mount. Itu bertentangan dengan status quo situs tersebut, dan penentangan tradisional Yahudi Ortodoks.

Sumber: sindo

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *