Tanduk Banteng Tak Patah

Tanduk Banteng Tak Patah
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.co.id – PISAH jalan politik antara Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri dan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 ternyata tak berpengaruh pada perolehan suara PDIP.

Tanduk banteng tak patah. Banteng berpotensi menang tiga kali (hattrick) dan berpeluang kembali memimpin parlemen di Senayan.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Hitung cepat hasil Pemilu 2024 sejumlah lembaga survei (Litbang Kompas, Charta Politika, Indikator, LSI, Poltracking, Populi Center) menempatkan PDIP pada posisi tertinggi perolehan suara partai politik (parpol).

Partai asuhan Megawati itu mendapatkan suara 16,35 persen versi Litbang Kompas. Disusul Partai Golkar (14,63 persen), Partai Gerindra (13,51 persen), dan Partai Kebangkitan Bangsa (10,72 persen). Hanya empat parpol itu yang memperoleh suara dua digit.

Hasil tersebut memang berbanding terbalik dengan perolehan suara pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD yang diusung PDIP (bersama sejumlah parpol) berada pada posisi terendah.

Pasangan nomor urut 03 itu hanya mendapatkan 16,31 persen versi Litbang Kompas. Terpaut jauh dari pasangan nomor urut 01 (25,21 persen) dan nomor urut 02 (58,48 persen).

Bahkan, terjadi pula di wilayah yang selama ini dikenal “kandang banteng”, seperti Jawa Tengah dan Bali. Perolehan suara PDIP tertinggi, sementara suara pasangan Ganjar-Mahfud kalah dengan Prabowo-Gibran.

Hanya pada pilpres

Telah diprediksi sebelumnya bahwa pasangan nomor 03, Ganjar-Mahfud, akan terdampak oleh memburuknya hubungan politik antara Megawati dan Jokowi.

Kepuasan masyarakat yang tinggi atas kinerja Jokowi, yang semula cenderung menguntungkan Ganjar, bergeser menguntungkan Prabowo Subianto yang berpasangan dengan Gibran Rakabuming Raka, putra sulung Jokowi.

Mustahil Jokowi akan membiarkan putra sulungnya memasuki medan laga Pilpres 2024 sendirian.

Keberadaan Gibran sebagai calon wakil presiden (cawapres) Prabowo Subianto, kompetitor Jokowi pada dua kali pilpres sebelumnya, tak lepas dari campur tangan Jokowi.

Ada ungkapan Jawa, “tega larane ora tega patine” (tega melihat sakitnya, tapi tidak akan tega melihat kematiannya). Sang ayah tentu saja akan “cawe-cawe” untuk putranya.

Karena itulah, Pilpres 2024 ditengarai banyak kecurangan. Pilpres tak berlangsung jujur dan adil. Jokowi dipandang memanfaatkan kekuasaannya untuk memenangkan pasangan 02, Prabowo-Gibran.

Namun, yang pasti, berdasarkan hitung cepat sejumlah lembaga survei, pasangan 02 meraih suara tertinggi. Bahkan, sebaran suara itu diprediksi cukup untuk pilpres satu putaran.

Semula saya menduga dampak elektoral langkah politik Jokowi bukan hanya pada pilpres. Suara PDIP pada pemilihan anggota legislatif (pileg) pun akan terimbas oleh keretakan hubungan antara Megawati dan Jokowi.

Pemilih Jokowi akan bermigrasi meninggalkan PDIP. Mereka akan mengikuti sikap politik Jokowi yang berpaling dari PDIP.

Lalu, yang akan mengambil untung secara elektoral adalah Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang dikomandani Kaesang Pangarep, putra bungsu Jokowi.

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *