Dosa Yang Tidak Diampuni di Malam Nisfu Sya’ban, Hati-Hati Jangan Sampai Jadi Penghalang!

Dosa Yang Tidak Diampuni di Malam Nisfu Sya'ban
ilustrasi: Malam Nisfu Sya'ban/freepik
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.co.id – Malam Nisfu Sya’ban merupakan malam pengampunan dosa bagi umat Islam. Namun ada beberapa hal yang menghalangi Allah SWT untuk mengampuni dosa umat Islam.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Disebutkan dalam hadits bahwa malam Nisfu Sya’ban merupakan malam lailaatul maghfiroh atau malam pengampunan dosa, sehingga Allah SWT meridhoi amalan sunnah seperti shalat, membaca shalawat dan memperbanyak doa.

Tetapi, ada dua dosa yang tidak diampuni oleh Allah SWT pada malam Nisfu Sya’ban. Ada beberapa hadis yang mendasari penjelasan ini, salah satunya adalah sabda Rasulullah SAW berikut:

يطَّلِعُ اللهُ إلى جَمِيْعِ خَلقِه ليلةِ النِّصفِ مِن شعبانَ فيغفِرُ لِجَمِيْعِ خَلْقِه إلَّا لِمُشْرِكٍ أَوْ مُشاحِنٍ

Allah memandang semua makhluk-Nya pada malam Nisfu Sya’ban kemudian mengampuni dosa mereka kecuali dosa musyrik dan dosa kemunafikan yang menyebabkan perpecahan.” (HR Imam AT-Thabrani dan Ibnu Hibban dari Mu’adz bin Jabal).

Meski kualitas hadits tersebut dha’if atau lemah, namun masih tetap bisa diamalkan karena terkait dengan fadhailul amal. Kelemahannya juga tidak terlalu parah karena merupakan pendapat mayoritas ulama hadits sebagaimana yang telah disebutkan oleh Imam An-Nawawi dalam kita Taqrib-nya.

Sayyid Muhammad bin Alawi Al-Maliki mengatakan dosa yang tergolong sebagai dosa besar juga tidak akan diampuni pada malam-malam pengampunan dosa seperti malam Nisfu Sya’ban dan juga malam pengampunan lainnya.

Selain itu, kata Sayyid Muhammad, dosa-dosa tersebut merupakan hal yang harus dijauhi baik di malam penuh ampunan seperti Nisfu Sya’ban, bulan Ramadhan, asyhurul hurum, serta malam-malam ampunan lainnya. Hal tersebut berdasarkan hadits riwayat Bukhari, Tirmidzi, dan An-Nasa’i dari Ibu Mas’ud yang artinya.

Abdullah bin Mas’ud bertanya, ‘Wahai Rasulullah, dosa apakah yang paling berat?’ Kemudian Rasulullah menjawab, ‘menjadikan suatu hal sebagai persamaan dari Allah yang telah menciptakanmu (syirik).’ Kemudian Abdullah berkata, ‘Apalagi wahai Rasulullah?’ Rasul menjawab, ‘Membunuh orang tuamu karena engkau takut dia makan bersamamu.’ Abdullah bertanya lagi, ‘Kemudian apalagi wahai Rasul?’ ‘Kamu berzina dengan istri tetanggamu.”

Doa Nisfu Sya’ban

Dilansir dalam laman NU Online, terdapat doa bulan Sya’ban yang pernah dibaca Rasulullah SAW. Redaksi hadis doa tersebut diriwayatkan oleh Imam Ahmad dalam kita Musnad Ahmad yang berbunyi:

حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ، حَدَّثَنَا عُبَيْدُ اللَّهِ بْنُ عُمَرَ، عَنْ زَائِدَةَ بْنِ أَبِي الرُّقَادِ، عَنْ زِيَادٍ النُّمَيْرِيِّ، عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ، قَالَ: كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا دَخَلَ رَجَبٌ قَالَ: اَللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِي رَجَبٍ وَشَعْبَانَ وَبَارِكْ لَنَا فِي رَمَضَانَ. وَكَانَ يَقُولُ: لَيْلَةُ الْجُمُعَةِ غَرَّاءُ وَيَوْمُهَا أَزْهَرُ

Abdullah menceritakan kepadaku: Ubaidillah bin Umar menceritakan kepadaku, dair Zidah bin Abir Ruqad, dari Ziyad An-Numairi, dari Anas bin Malik, ia berkata: Ketika masuk bulan Sya’ban Nabi Saw sering berdoa: Ya Allah, berkahilah kami di dalam bulan Rajab dan Sya’ban, dan sampaikanlah kami pada bulan Ramadhan. Beliau juga bersabda: Malam Jumat adalah yang indah dan hari Jumat adalah hari yang cerah.” (HR Ahmad).

Itulah informasi tentang amalam yang dianjurkan dilakukan pada malam Nisfu Sya’ban 2024.

3 Amalan Sunnah Malam Nisfu Sya’ban

Nisfu Sya’ban merupakan momentum istimewa yang sangat dinantikan umat Islam. Pada malam tersebut, Allah mengampuni segala dosa hamba-Nya, tidak heran malam Nisfu Syaban disebut sebagai lailatul maghfirah atau malam pengampunan.

Dalam tulisan di NU Online berjudul ‘Tiga Amalan Sunnah di Malam Nisfu Sya’ban’, ada tiga tiga anaman yang dianjutkan untuk dilakukan pada malam Nisfu Sya’ban yakni:

  • Perbanyak doa: Berdasarkan hadits riwayat abu bakar yang berbunyi: “(Rahmat) Allah turun ke bumi pada malam Nisfu Sya’ban. Dia akan mengampuni segala sesuatu kecuali dosa musyrik dan orang yang di dalam hatinya tersimpan kebencian (kemunafikan.
  • Perbanyak Syahadat: Meski dua kalimat bisa diamalkan setiap waktu, tetapi kalimat mulia ini akan sangat baik jika diamalkan pada malam Nisfu Sya’ban. Keterangan tersebut dirujuk dari Sayyid Muhammad bin Alami dalam Kitab Ithmi’nânul Qulûb Bidzikri ‘Allâmil Ghuyûb yang menyatakan: “Seyogyanya seorang Muslim mengisi waktu yang penuh berkah dan keutamaan dengan memperbanyak membaca dua kalimat syahadat, La ilaha illallah Muhammadur Rasulullah, khususnya bulan Sya’ban dan malam pertengahannya.
  • Perbanyak Istighfar: Manusia adalah tempatnya bersalah dan khilaf, sehingga dianjutkan untuk memperbanyak beristighfar atau meminta ampunan kepada Allah. Adapun keterangan dari Sayyid Muhammad bin Alawi di dalam kitab Ithmi’nânul Qulûb Bidzikri ‘Allâmil Ghuyûb yang menyatakan: “Istighfar merupakan amalan utama yang harus dibiasakan orang Islam, terutama pada waktu yang memiliki keutamaan, seperti Sya’ban dan malam pertengahannya. Istighfar dapat memudahkan rezeki, sebagaimana dijelaskan dalam Al-Qur’an dan hadits. Pada bulan Sya’ban pula dosa diampuni, kesulitan dimudahkan, dan kesedihan dihilangkan.”

Selain itu, umat Islam juga dianjutkan melakukan puasa Nisfu Sya’ban.***

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

1 Komentar