Hajinews.co.id – Ramadan 2024 sudah dekat. Kurma merupakan salah satu makanan yang dikaitkan dengan berbuka puasa. Saat Ramadan, kurma lebih banyak ditemui karena umumnya menjadi makanan pokok umat Islam sebagai hidangan buka puasa dan sahur.
Namun banyak umat Islam yang tidak mengetahui bahwa kurma berasal dari Israel. Negara yang menjajah Palestina ini menjadi salah satu eksportir kurma terbesar di dunia. Oleh karena itu, masyarakat diimbau berhati-hati dalam memilih merek kurma, karena serangan Israel ke Gaza dan Palestina terus berlanjut.
Pada 2012, organisasi The American Muslim for Palestine (AMP) mengumumkan boikot terhadap kurma yang ditanam di pemukiman Israel. Seruan boikot tersebut disampaikan sejak Ramadan 2012.
“Umat Islam biasanya berbuka puasa di bulan Ramadan dengan makan kurma dan minum air putih, sayangnya banyak umat Islam tanpa sadar menggunakan kurma Israel yang sebagian besar ditanam di pemukiman Israel yang dibangun secara ilegal di tanah Palestina,” kata Bapak Awad Hamdan, Direktur Program Nasional AMP.
Daftar Merek Kurma Israel
- Carmel Agrexco
- Hadiklaim
- Jordan River
- Desert Diamond
- Rapunzel
- Shams
- Bomaja
- King Solomon
- Delilah
- Urban Platter
- Star Dates
- Sincerely NUts
- Edeka
- Anna and Sarah
- Galilee
- Shah Co
- Naca Fresh
- Food to Live
- Mahadrin
- Ventura
- King of Dates
Untuk merek kurma Hadiklaim dan Carmel Agrexco serta turunannya, semuannya beroperasi di pemukiman ilegal Israel di Tepi Barat. Kedua perusahaan itu disebut menggunakan pekerja anak dan membayar pekerja Palestina di bawah upah minimum.
Beberapa kurma produksi Israel terkadang tidak hanya berlabel Made in Isral, tetapi Made in the West Bank atay Made in the Jordan Valley. Kurma yang berlabel tulisan tersebut hampir selalu dibuat di pemukiman ilegal. Perusahana kurma israel kerap mekai label tersebut untuk menyembunyikan asal muasalnya.
Kurma Israel, Ditanam di Tanah Israel
AMP mengajak agar umat islam melakukan boikot terhadap merek kurma Israel.
“Industri kurma Israel, dibangun di atas pencurian. Setidaknya 40 persen kurma Israel ditanam di pemukiman ilegal Israel, kantong-kantong tanah curian yang dirampas dari warga Palestina,” kata AMP.
Selain itu, produksi kurma Israel bergantung pada sumber daya alam curian seperti air, yang sering dialihkan dari komunitas Palestiina ke perkebunan kurma Israel.
Boikot yang dilakukan AMP merupakan respons terhadap seruan masyarakat sipil Palestina pada tahun 2005 yang menyerukan boikot, divestasi, dan sanksi.
Impor kurma Israel oleh AS telah turun menjadi 16,5 persen untuk tahun pasar 2020/2021 dibandingkan dengan 25 persen pada tahun 2015. Boikot kurma sangat efektif, itulah mengapa sangat penting bagi umat Islam terus maju dan terus memperkuat seruan boikot.***
Sumber: pikiran rakyat