Lika-Liku Politik Ketua Kelas

Lika-Liku Politik Ketua Kelas
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Mungkin orang tidak bisa membayangkan pada 2022 bahwa Gibran akan mampu mendongkrak elektabilitas tetapi dengan gaya Jokowi yang dibekali oleh kepuasan dan kepercayaan serta citranya yang lebih meluas daripada PDIP, ia mampu menggalang kekuatan yang lebih maksimal. Karena itulah menurut saya, Ganjar yang dianggap menjadi bayangan Jokowi tetapi ketika Ganjar menjadi seorang yang keras dengan garis ideologi partai maka Jokowi seperti lepas tangan.

Meski hadir saat mendeklarasikan, Jokowi seperti memiliki kehendak yang lain dan momentum Prabowo sangat tepat dengan mengatakan tunduk kepada Jokowi disaat Ganjar tunduk kepada partai. Taruhannya hanya satu, semakin Jokowi sukses dengan akrobatik pemerintahan dan akrobatik politiknya, maka Prabowo pasti akan jalan dan ditambah pula dengan memilih Gibran yang merupakan wujud asli seorang Jokowi daripada dengan partai-partai yang memiliki kepentingan lain.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Hanya saja, masalah yang harus dipikirkan setelah kemenangan kemarin adalah siapa ketua kelasnya? Kalau kita merujuk hasil pemilu atau hasil Pileg, tentu Golkar sedikit lebih unggul dari Gerindra sedangkan posisi nomor satu tetap oleh PDIP. Momentum kemenangan Prabowo ini tidak disertai dengan posisi partai. Berbeda dengan Jokowi, meski PDIP tampak monopoli tetapi realitanya bahwa ia adalah posisi atas.

Sedangkan, Gerindra bagaimana? Apakah tunduk dengan kekuatan Jokowi? Yang bahkan kabarnya akan merebut Golkar tetapi peliknya ketua kelas ini menurut saya juga disertai dengan alasan bahwa apakah yang memenangkan Prabowo-Gibran adalah Jokowi, Prabowo atau Partai? Sehingga, ada partai yang mau langsung lima kursi.

Padahal, ketua kelas ini haruslah menjadi perhatian yang serius terutama untuk stabilitas pemerintahan Prabowo-Gibran. Sehebat apapun Jokowi, ia akan berakhir pada Oktober 2024 dan belum ada posisi yang strategis dimiliki Jokowi.

Walaupun sang putra adalah Wakil Presiden tetapi mental Gibran menurut saya tidak akan seperti JK seperti saat ia menjadi Wakil Presiden SBY (2004-2009). Realistisnya menurut saya adalah politik ketua kelas ini, sebaiknya menjawab dahulu adalah siapa yang menjadi faktor pemenang Prabowo-Gibran? Apakah partai, Jokowi atau Prabowo yang berhasil melakukan transisi dari galak-galakan lalu berubah menjadi boneka “gemoy” ditambah dengan aksi-aksi Gibran? Silahkan dijawa

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *