Salami mengatakan bahwa operasi anti-Israel yang dilakukan pada Minggu pagi lebih berhasil dari yang diperkirakan.
“Kami melakukan operasi terbatas, dan operasi ini merupakan kejahatan rezim Zionis, dan bisa saja meluas; Kami membatasi operasi ini pada bagian dari kemampuan yang digunakan rezim Zionis untuk menyerang kedutaan kami,” kata Salami.
“Operasi ini lebih sukses dari yang kami perkirakan,” tambahnya seraya menambahkan bahwa masyarakat yang tinggal di wilayah pendudukan, pejabat Zionis, dan Amerika Serikat lebih sadar akan dampak buruk serangan Iran.
Operasi Janji Sejati telah membentuk persamaan baru yang mulai sekarang, kapan pun rezim Israel akan menyerang kepentingan dan properti kami, karakter kami, dan warga negara kami, kami akan membalas dari dalam Iran dan Operasi Janji Sejati adalah tindakan yang menonjol dan contoh yang sangat jelas dari persamaan baru ini.
Diketahui, Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC) Iran melancarkan serangan balasan di beberapa lokasi di Israel, sebagai tanggapan atas serangan teroris Israel terhadap kedutaan Iran di Damaskus, Suriah pada 1 April 2024.
Serangan udara Israel menghancurkan kedutaan Iran di Damaskus, Suriah, menewaskan 16 orang, termasuk komandan senior Pasukan Quds dari Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC), Brigadir Jenderal Mohammad Reza Zahedi dan Mohammad Hadi Haji Rahimi, seorang komandan senior bersama enam petugas IRGC lainnya. Enam warga sipil Suriah juga tewas dalam serangan itu.
Sumber: fajar