Ketika Koalisi Perubahan Mendekati Prabowo, Diyakini Hanya Menjual Gimik Narasi Kritis

Koalisi Perubahan Mendekati Prabowo
Kolase Partai Kebangkitan Bangsa dan Partai Nasdem bersama prabowo
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.co.id – Pengamat politik Universitas Paramadina Ahmad Khoirul Umam menilai pemberitaan kritis soal koalisi partai politik pengusung Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar atau Koalisi Perubahan hanyalah siasat untuk meraih suara.

Pasalnya, Koalisi Perubahan langsung dinyatakan bubar usai pemilihan presiden (Pilpres) 2024.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Bahkan dua anggotanya, Partai Kebangkitan Bangsa dan Partai Nasdem, sudah menunjukkan tanda-tanda mendekati Prabowo Subianto-Gibran Rakanuming sebagai pemenang Pilpres 2024.

“Bubarnya Koalisi Perubahan ini mengindikasikan bahwa narasi kritis dan “jurus slepet” yang dulu digunakan partai-partai politik selama kampanye kemarin bukan didasarkan pada hasil kontemplasi mendalam atas kondisi demokrasi bangsa,” kata Umam kepada Kompas.com, Kamis (25/4/2024).

“Melainkan hanya gimmick dan komoditas politik semata untuk meraup suara masyarakat yang berseberangan dengan pemerintah,” imbuh dia.

Menurut dia, dinamika yang terjadi setelah Prabowo-Gibran ditetapkan sebagai calon presiden dan wakil presiden terpilih membuktikan Koalisi Perubahan sebagai koalisi yang paling rapuh.

Padahal, koalisi ini merupakan barisan partai politik yang tampak garang mengkritik pemerintahan Presiden Joko Widodo selama masa kampanye lalu.

“Mendekatnya Nasdem dan PKB ke Prabowo selaku pemenang Pemilu, menjadi indikator yang nyata dan begitu vulgar dari Koalisi perubahan yang terbukti sangat mudah berubah,” kata Umam.

Akibatnya, narasi kritis perubahan yang didengungkan selama masa kampanye itu begitu mudah dihapus dengan argumen rekonsiliasi dan persatuan.

Umam pun memandang alasan rekonsiliasi dan persatuan tersebut seolah dimanfaatkan untuk menutupi kompromi kepentingan pragmatis dan oportunisme dalam politik praktis.

“Hasilnya, saat ini capres Anies Baswedan yang menjadi simbol narasi kritis seolah ditinggalkan begitu saja oleh partai-partai yang di Pileg kemarin diuntungkan oleh narasi kritis dan mendapatkan coat-tail effects dari ketokohan Anies Baswedan,” kata dia.

Sebelumnya, calon wakil presiden nomor urut 1 sekaligus Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar menyatakan, kerja sama politik antara PKB, Nasdem, dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) telah selesai.

“Menyangkut koalisi, Koalisi Perubahan secara target, tujuan, dan fungsi sudah selesai,” ujar Muhaimin di Kantor DPP PKB, Senen, Jakarta, Senin (22/4/2024).

Setelah Prabowo-Gibran ditetapkan sebagai presiden dan wapres terpilih, Muhaimin pun menerima kunjungan Prabowo dan berharap dapat kembali membuka kerja sama antara PKB dan Partai Gerindra.

Selain PKB, Partai Nasdem juga memberikan sinyal positif kepada Prabowo dengan pertemuan antara Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh dan ketua umum Partai Gerindra tersebut pada 23 Maret 2024 lalu.

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *