Faisal Basri: Krisis Ekonomi dan Politik Akibat Kepemimpinan Jokowi

Krisis Ekonomi dan Politik
Faisal Basri
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.co.idPengamat ekonomi dan politik Faisal Basri menilai Prabowo Subianto akan menunjukkan sikap independen jika menjadi presiden kelak nanti.

Hal itu diungkapkannya dalam podcast bersama Wakil Ketua Bidang Kebijakan Publik Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Danang Girindravadana di Krapu TV yang mengundang Tengku Zanzabella dan Habib Salim bin Sholahuddin Jindan pada 9 Mei 2024.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Faisal menilai koalisi Prabowo dan Joko Widodo (Jokowi) merupakan strategi Prabowo untuk memenangkan Pilpres 2024 setelah mengalami kekalahan pada 2014 dan 2019.

“Pak Prabowo sendiri adalah orang yang rasional, punya jati diri dan wawasan luas. Ia ingin punya legacy namun tersandung oleh Jokowi yang beberapa tahun lalu disebut curang oleh Prabowo. Tak ada cara lain untuk menang kecuali dengan merangkul Jokowi,” ujar Faisal.

Untuk memperkuat dukungan, Prabowo juga menggandeng putra Jokowi, Gibran Rakabuming Raka, Namun, kata Faisal, langkah Prabowo ini sebagai cara yang “kotor” untuk meraih kekuasaan.

Anak Buah Sri Mulyani & Luhut Buktikan Pernyataan Faisal Basri Soal Hilirasi Nikel Keliru dan Sesat

“Jika Prabowo menuduh Jokowi melakukan kecurangan agar menang di pilpres yang lalu, hal serupa juga dilakukan oleh Prabowo ketika ia merangkul anak Jokowi untuk memenangkan pilpres,” katanya.

Hubungan Tak Sehat

Faisal mengungkapkan hubungan antara Prabowo dan Jokowi saat ini tampak manis karena “jasa Jokowi” dalam pemenangan Prabowo.

Namun, ia berpendapat kemesraan ini tidak akan bertahan lama. “Prabowo tak ingin jadi presiden dengan bayang-bayang Jokowi di belakangnya,” kata Faisal.

Habib Salim Jindan menambahkan, taktik Prabowo adalah memanfaatkan popularitas Jokowi untuk meraih kekuasaan.

“Kalau memang dia (Prabowo) ingin menjadi presiden dengan mengakali Presiden dan juga presiden mengakali Prabowo dengan menaruh anaknya di sana, berarti keduanya haus kekuasaan dong? Mau dibawa kemana Indonesia,” papar Salim.

Tengku Zanzabella menimpali, kedua tokoh tersebut saling mengakali satu sama lain untuk tetap berkuasa.

Ia menyoroti jika suara parlemen 90% memihak pemerintah, demokrasi di parlemen akan kehilangan maknanya.

Prabowo dan Jokowi Berpotensi Pecah Kongsi

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *