Habib Umar Bin Hafidz: Bacalah Ini Setiap Pagi dan Sore, Amalan Menerima Syafaat Nabi di Hari Kiamat

Amalan Menerima Syafaat Nabi di Hari Kiamat
Habib Umar Bin Hafidz
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.co.idUmat manusia membutuhkan syafaat atau pertolongan di hari kiamat. Manusia ingin aman dan menjadi salah satu ahli surga. Hasilnya, seluruh umat manusia berkumpul untuk mendapatkan syafaat para nabi.

Menurut riwayat ini, umat manusia pertama kali meminta syafaat dari Nabi Adam. Namun Adam menyuruh mereka pergi menemui Nabi Nuh.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Nabi Nuh pun mengangkat tangannya. Mereka berkumpul untuk bertemu Nabi Ibrahim, Nabi Musa dan Nabi Isa. Para nabi tidak bisa meminta bantuan Allah. Kemudian mereka diserahkan ke nabi terakhir Rasulullah SAW.

Nabi Muhammad SAW akan memberikan syafaat pada hari kiamat. Syafaat Nabi SAW ditujukan tidak hanya kepada orang-orang yang bertakwa, namun juga kepada orang-orang yang pernah berdosa.

“Aku diberi pilihan antara syafaat dengan masuknya separuh umatku ke surga. Namun, aku memilih syafaat. Sebab, syafaat lebih menyeluruh dan lebih banyak. Mungkin saja kalian mengira syafaatku hanya untuk orang-orang bertakwa? Tidak. Tetapi juga untuk orang-orang yang berdosa.” (HR Al-Tirmidzi).

Tentu saja kita ingin menjadi salah satu orang yang mendapat syafaat Rasulullah SAW di hari kiamat. Kita ingin berada di golongan yang selamat di hari pembalasan itu dan termasuk ahli surga.

Ulama asal Yaman, Habib Umar bin Hafidz memberikan amalan agar mudah mendapat syafaat Nabi Muhammad SAW di hari kiamat. Berikut amalannya yang dapat dilakukan setiap pagi dan sore.

Melihat Wajah Nabi di Hari Kiamat Adalah Anugerah

Habib Umar bin Hafidz menuturkan bahwa memandang wajah Nabi Muhammad SAW di hari kiamat adalah sebuah anugerah yang tidak ada bandingannya, namun tidak bagi mereka yang tidak melihatnya.

Rasulullah SAW pernah bersabda bahwa bagi siapa saja yang tidak melihat wajahnya di hari kiamat maka ia termasuk golongan orang-orang yang celaka. Siapakah mereka?

Habib Umar bin Hafidz mengutip hadis nabi tersebut. Diriwayatkan Sayyidatuna Aisyah sedang menjahit bajunya di tengah malam menjelang subuh tiba-tiba lentera di kamarnya padam dan jarum yang digunakan untuk menjahit terjatuh.

Kemudian Sayyidatuna Aisyah mencari jarum yang terjatuh itu di tengah kegelapan, tapi tidak berhasil ditemukan. Tak lama kemudian Rasulullah SAW masuk ke ruangan tersebut bagaikan bulan purnama dan terlihatlah jarum itu.

Setelah menjawab salam dari nabi, Sayyidatuna Aisyah berkata, “Betapa terang wajahmu Ya Rasulullah. Telah padam lentera dan jatuh jarum dariku dan aku tidak berhasil menemukannya saat meraba-raba tadi, begitu engkau masuk bagaikan cahaya yang masuk dan akhirnya ketemu di mana letaknya jarum yang jatuh.”

Nabi pun berkata, “Celaka orang yang tidak melihat wajah ini wahai Aisyah besok di hari kiamat.”

Siti Aisyah bertanya, “Siapa gerangan orang sial yang tidak melihat wajahmu di hari kiamat?”

“Mereka orang yang disebutkan namaku di hadapannya namun tidak tergerak untuk sholawat kepadaku,” jawab Rasulullah SAW yang disampaikan Habib Umar, dikutip dari YouTube Al Wafa Tarim.

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

1 Komentar