Otoriterisme Jokowi Telah Menjebak Banyak Orang, Rocky Gerung: Kini Banyak Pendukungnya Berbalik Arah



banner 800x800

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.co.id — Akademisi dan pengamat politik Rocky Gerung kembali melontarkan kritik tajam terhadap pemerintahan Presiden Jokowi.

Menurut Rocky Gerung banyak pendukung Jokowi yang kini berbalik arah karena merasa terjebak dalam kebijakan yang semakin otoriterisme.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Rocky Gerung mengungkapkan bahwa ada kemarahan yang rasional di kalangan masyarakat.

Menurut Rocky Gerung Kemarahan yang tumbuh di tengah masyarakat bukanlah kemarahan tanpa dasar.

Dikutip dari youtube pribadinya, Rocky Gerung mengatakan “Kemarahan ini seringkali dicegah oleh sejenis pesimisme.”

“Namun, kita belajar bahwa dari setiap pesimisme, ada dimensi eskatologis yang membawa kita pada harapan-harapan baru,” tambahnya.

Rocky Gerung menjelaskan konsep filsafat “ontology of the not yet” oleh Heidegger, yang menyatakan bahwa harapan untuk perubahan selalu ada meski situasi saat ini tampak suram.

Rocky Gerung juga menyoroti bahwa transisi dari Orde Baru ke demokrasi sejati belum sepenuhnya tercapai.

Rocky Gerung menjelaskan “Kita baru keluar dari rumah Orde Baru, tapi belum masuk ke rumah demokrasi.”

“Kekuasaan oligarki masih sangat kuat dan menghalangi perkembangan demokrasi di Indonesia,” kata Rocky Gerung.

Menurutnya, oligarki menggunakan berbagai cara, termasuk manipulasi hukum dan regulasi, untuk mempertahankan kekuasaan mereka.

UU ITE yang awalnya dibuat untuk menangani kejahatan siber kini sering digunakan untuk membungkam kritik terhadap pemerintah.

Rocky Gerung memberikan contoh absurd tentang bagaimana UU ITE diterapkan.

“Petani yang mempertahankan lahannya diancam dengan hukum hanya karena memfoto spanduk proyek presiden. Ini menunjukkan bagaimana UU ITE digunakan secara semena-mena untuk menekan kebebasan berbicara,” ujarnya.

Rocky Gerung menegaskan bahwa diperlukan perubahan radikal untuk memperbaiki kondisi politik di Indonesia.

“Kita butuh upaya radikal dan persiapan intelektual untuk mengusulkan narasi alternatif dan mengganggu narasi resmi yang ada. Hanya dengan cara ini kita bisa mencapai perubahan substansial,” katanya.

Menurut Rocky Gerung transformasi yang diperlukan bukanlah sekadar reformasi, tetapi perubahan mendalam yang mampu membawa Indonesia menuju demokrasi yang sejati.

Situasi ini menunjukkan bahwa meskipun pemerintahan Jokowi telah memberikan beberapa kemajuan, banyak yang merasa terjebak dalam sistem yang semakin otoriter.

Rocky Gerung berharap untuk masa depan yang lebih demokratis masih ada, tetapi membutuhkan upaya keras dari berbagai pihak untuk mencapainya.

sumber

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *