Makanan Dijamin Pemerintah, Jemaah Haji Tidak Usah Membawa Beras Dari Rumah

Makanan jemaah haji Dijamin Pemerintah
Makanan jemaah haji. Foto: kemenag


banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.co.idJanji pemerintah untuk memberikan pelayanan terbaik kepada jemaah haji Indonesia, termasuk dengan memastikan konsumsi penuh di Kota Makkah Mukaromah

Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Wilayah Kerja Makkah (Daker) menyiapkan 84 kali makan di Makkah dan 15 kali makan serta 1 kali snack selama periode puncak haji di Arafah, Muzdalifah dan Mina (Armuzna).

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

“Khusus tahun ini, Alhamdulillah, jemaah Indonesia selama di Arab Saudi akan mendapatkan konsumsi secara penuh di Makkah, Madinah, maupun di masyair (Armuzna). Mereka akan makan 3 kali sehari dengan menu yang sudah disesuaikan dengan cita rasa Nusantara, Indonesia,” kata Kasie Konsumsi Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Daker Makkah, Beny Darmawan di Kantor Daker Makkah, Rabu (22/5/2024).

“Karena sudah mendapat full makan, jemaah yang masih di tanah air tidak usah membawa makanan seperti beras dan lainnya,” imbuh Beny.

84 Kali Makan Selama 28 Hari

Jemaah haji Indonesia akan berada di Kota Makkah selama lebih kurang 28 hari.

Selama itu, jemaah akan mendapat tiga kali makan setiap harinya, yaitu makan pagi, siang, dan malam.

“Jemaah akan mendapatkan makan tiga kali sehari, sehingga total akan memperoleh 84 kali makan selama 28 hari,” ujar Beny.

Beny mengingatkan kepada seluruh jemaah agar saat mendapatkan makanan, harus segera mengonsumsinya.

“Harap dikonsumsi sesuai dengan jam yang tertera di kemasan (boks) makanan. Biasanya jemaah kita suka menunda-nunda, ini jangan dilakukan karena kalau lewat waktunya, makanan sudah tidak layak dikonsumsi,” tutur Beny.

Ia menambahkan, sebagai komitmen pemerintah untuk meningkatkan kualitas layanan, pihaknya juga telah melatih para juru masak dari penyedia catering di Makkah.

“Ada 57 penyedia catering di Makkah, dan ini kita sudah melakukan pelatihan bagi para juru masaknya. Narasumbernya juga diambil dari tenaga-tenaga profesional,” tuturnya.

Benny menambahkan, menu makanan juga sudah disesuaikan dengan selera lidah orang Indonesia.

Misalnya saja saat makan pagi ada menu nasi kuning, telur, sayur dan buah.

Khusus untuk lansia, menu akan disesuaikan dengan kebutuhan, seperti bubur tim atau makanan yang tidak keras.

“Kita juga memprioritaskan menu untuk jemaah haji lansia. Menunya khusus, misalnya nasi lebih lembut atau nasi tim atau bubur,” ungkap Beny.

(Sumber:kemenag.go.id)

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *