Sang Suami Meninggal Menjelang Berangkat Haji; Wanita Ini Tetap Memutuskan Untuk Melangkah Kuat Ke Tanah Suci

Sang Suami Meninggal Menjelang Berangkat Haji
Runiti, jemaah haji asal Pemalang, Jawa Tengah (dok. Kemenag)


banner 800x800

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.co.id Pasangan Runiti dan Daryono harus berangkat ke tanah suci bersama untuk menunaikan ibadah haji. Jemaah Pemalang, Jawa Tengah, ini tergabung dalam rombongan penerbangan Embarkasi Solo (Kloter) 32 (SOC 32).

Namun takdir berkata lain. Daryono meninggal saat saat perjalanan pertama ke Tanah Suci.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Runiti pun menguatkan hatinya dan berangkat ke Tanah Suci pada Senin (20 Mei 2024). Runiti terus mengikuti prosesi pemberangkatan haji dari Muzdalifah Embarkasi Solo.

Bahkan, malam sebelum berangkat, Runiti masih berduka atas kepergian suaminya.

“Doakan saya tabah dan kuat ya, Mbak,” katanya, dikutip dari keterangan Kementerian Agama, Selasa (21/5/2024).

Runiti mengaku sudah mempersiapkan semuanya, mulai dari perbekalan hingga uang saku. “Ini suami saya yang menyiapkan uang saku,” ujarnya.

Runiti juga tak merasa khawatir. Pasalnya, banyak teman dan kerabat yang tergabung dalam kloter SOC-32 siap untuk mendampingi.

Ketua Kloter SOC-32, Khabibur Rokhman mengatakan, pihaknya sudah berkomunikasi dengan semua jemaah di kloternya, terutama yang satu rombongan dan satu kamar untuk selalu menghibur Runiti.

“Kami, Karu, dan Karom, serta semua jemaah kloter SOC-32 akan selalu berupaya untuk memberikan pendampingan, semangat dan membesarkan hati Ibu Runiti. Agar beliau bisa bisa melaksanakan ibadah haji dan umrah dengan sebaik-baiknya,” kata Khabib.

Daryono yang tergabung dalam kloter SOC-32 diketahui masuk Asrama Haji Donohudan pada 19 Mei 2024, pukul 16.00 WIB. Sesudah mendapatkan layanan, petugas embarkasi mengantar Daryono dan istrinya menuju salah satu kamar di Gedung Makkah, kemudian membantu menata barang-barang Daryono. Runiti lalu menuju kamarnya sendiri.

Tidak lama kemudian, jemaah teman sekamar Daryono masuk ke kamar dan menyapanya. Namun, Daryono tidak merespons dan tubuhnya tidak bergerak. Khawatir akan keadaan Daryono, temannya tersebut lantas melapor ke petugas Karu dan Karom dan petugas embarkasi.

“Pihak Poliklinik Embarkasi langsung melakukan pemeriksaan terhadap Daryono. Dan ternyata Bapak Daryono sudah meninggal dengan diagnosa gagal jantung,” kata Humas PPIH Embarkasi Solo, Gentur Rachma Indriardi.

Sumber: inews

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *