Nabi Ibrahim AS Punya Gelar Khalilullah, Apa Maksudnya?

Nabi Ibrahim AS Punya Gelar Khalilullah
Nabi Ibrahim AS Punya Gelar Khalilullah. Ilustrasi: Uswa-e-Husna/pinterest
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.co.idAllah Ta’ala memberikan gelar Nabi Ibrahim AS, Khalilullah. Bukan tanpa alasan pemberian gelar mulia itu.

Mengacu pada buku “Model-model Pendidikan Anak dalam Al-Qur’an susunan Elfan Fanhas Fatwa Khomaeny dan Maesaroh Lubis, diberikan gelar Khalilullah yang disandang Nabi Ibrahim AS karena kecintaannya yang luar biasa kepada Allah Ta’ala. Dalam diri Ibrahim AS terdapat rasa takut, ketaatan, keistimewaan dan segala sesuatu yang menjadikannya manusia yang selalu baik.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Gelar Khalilullah diberikan oleh Nabi Ibrahim AS, yang disebutkan dalam Surat An Nisa ayat 125.

وَمَنْ أَحْسَنُ دِينًا مِمَّنْ أَسْلَمَ وَجْهَهُ لِلَّهِ وَهُوَ مُحْسِنٌ وَاتَّبَعَ مِلَّةَ إِبْرَاهِيمَ حَنِيفًا ۗ وَاتَّخَذَ اللَّهُ إِبْرَاهِيمَ خَلِيلًا

Artinya: “Siapakah yang lebih baik agamanya daripada orang yang memasrahkan dirinya kepada Allah, sedangkan dia muhsin (orang yang berbuat kebaikan) dan mengikuti agama Ibrahim yang hanif? Allah telah menjadikan Ibrahim sebagai kekasih(-Nya).”

Arti Gelar Khalilullah yang Diberikan kepada Nabi Ibrahim AS

Khalilullah artinya kekasih Allah SWT atau orang yang mencintai dan dicintai sang Khalik. Mengutip buku Sejarah Ibadah oleh Syahruddin El Fikri, diceritakan dalam sebuah riwayat, para malaikat yang mengetahui tentang gelar Khalilullah terhadap Nabi Ibrahim AS ini bertanya kepada Allah SWT,

“Ya Allah, mengapa Engkau memberi gelar Khalilullah kepada Ibrahim, padahal ia sibuk dengan kekayaan dan keluarganya? Dengan demikian, bagaimana mungkin ia pantas menjadi Khalilullah?”

Allah SWT menjawab, “Jangan kalian menilai secara lahiriah, tapi lihatlah hati dan amal baktinya. Karena tiada di hatinya rasa cinta selain kepada-Ku. Bila kalian ingin menguji, ujilah dia,”

Lantas, Malaikat Jibril menguji Nabi Ibrahim AS. Benar saja, ujian demi ujian yang diberikan tidak sedikitpun membuat Nabi Ibrahim AS lalai mengabdi kepada Allah SWT.

Sebagai contoh, dijelaskan dalam buku Kisah Hewan-Hewan pada Zaman Nabi dan Rasul oleh Alifa Syah, Malaikat Jibril pernah menyamar sebagai manusia biasa dan bertanya kepada Nabi Ibrahim AS, “Wahai Nabi Ibrahim, milik siapa domba-domba itu?”

Ibrahim AS yang merupakan pemilik domba lantas menjawab, “Domba-domba itu milik Allah. Aku hanya ditugaskan oleh Allah untuk menjaga dan memelihara mereka semua.”

Jibril lalu menguji Nabi Ibrahim AS dengan meminta seekor dombanya. Sang nabi berkata, “Jika engkau bisa menyebutkan nama Allah, ambillah sepertiga domba milikku.”

Malaikat Jibril lalu menjawab, “Subbuh quddus rabbuna wa rabbul malaaikati war ruuh (Maha Suci Allah, Tuhan kita, Tuhan para malaikat, dan Tuhan Jibril).”

Kemudian, Ibrahim AS kembali berkata jika Jibril bisa menyebut nama Allah sekali lagi maka separuh domba di sana bisa ia ambil. Tetapi, apabila Jibril mengucap tiga kali, Jibril boleh mengambil semua dombanya dan jika mengucap empat kali maka Ibrahim AS bersedia menjadi budaknya.

Sang malaikat kemudian mengucap nama Allah sampai empat kali dan Nabi Ibrahim berkata, “Wahai para gembala, pergilah kalian membawa domba-domba ini dan ikutilah orang ini. Kalian bukan milikku lagi.”

Perkataan Ibrahim AS membuat Malaikat Jibril terkejut. Kejadian itulah membuat Jibril percaya bahwa gelar Khalilullah benar-benar pantas diberikan kepada Nabi Ibrahim AS.

Sebab Pemberian Gelar Khalilullah kepada Nabi Ibrahim AS

Diterangkan oleh Muhammad Nawawi bin ‘Umar Al-Jawi dalam karyanya yang berjudul Nashaihul ‘Ibad Syarh Al-Munabbihaat ‘Alal Isti’daad Li Yaumil Ma’aad terjemahan Fuad Kauma, ada beberapa sebab atau alasan pemberian gelar Khalilullah kepada Nabi Ibrahim AS.

Dalam sebuah riwayat, Nabi Ibrahim AS pernah ditanya, “Wahai Ibrahim, apa sebabnya Allah menjadikanmu orang kesayangan-Nya?”

Lalu sang nabi menjawab, “Karena tiga perkara, yaitu:

  • Aku selalu mengutamakan perintah Allah di atas perintah selain Allah
  • Aku tidak pernah mengkhawatirkan sesuatu (rezeki) yang urusannya telah ditanggung oleh Allah
  • Aku tidak senang makan, baik pada sore hari maupun pagi hari, kecuali bersama para tamu.”

Wallahu a’lam.

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *