3 Makna Wukuf di Arafah Yang Wajib Dipahami

Makna Wukuf di Arafah
Makna Wukuf di Arafah
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.co.idHari ini, Sabtu (15 Juni), jemaah haji dari seluruh dunia, termasuk Indonesia, akan melaksanakan ibadah utama haji yakni Wukuf di Arafah.

Sejak matahari hingga terbenam, setelah mendengarkan khutbah wukuf dan melaksanakan salat salat Zuhur dan Asar, seluruh jemaah mendekatkan diri kepada Allah SWT melalui berbagai ritual yang bisa mereka lakukan, mulai dari doa, dzikir, dan salawat serta bermunajat.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Ini adalah momen yang sangat sakral. Sebab pada tahap ini jemaah haji diajak berkomunikasi Sang Pencipta pada waktu dan tempat yang paling mustajab.

Bahkan, prosesi ini lah yang disebut sebagai inti haji. “Sebab, Al Hajju Arafah. Haji itu Arafah,” kata pembimbing ibadah (PPIH) Arab Saudi Daker Madinah, Prof Aswadi Syuhada.

Menurutnya, keutamaan wukuf tak lepas dari makna yang begitu mendalam dari prosesi ini.

Apa saja? Yang pertama,  wukuf adalah sebuah simbol kebulatan tekad manusia untuk menghentikan semua keburukan yang pernah dia buat agar jangan dilakukan lagi. Juga sebagai momen mengabadikan nilai kebaikan sehingga menjadikannya bibit yang berkembang. “Ibarat tanah yang subur lalu ditanami hal-hal yang baik. Sehingga menjadikan manusia menjadi lebih baik,” katanya.

Makna kedua wukuf terletak pada waktu pelaksanaannya yang dimulai pada ba’da zawal atau setelah matahari mulai tergelincir. Ini memiliki makna bawa sinar matahari ibarat mata hati kita yang berusaha untuk menghilangkan semua keburukan, serta selalu menumbuhkan hal-hal baik demi selalu bisa mendekat kepada sang pencipta.

“Bagaikan matahari yang tengah condong dan mendekat pada kebaikannya. condongan untuk selalu mendekat,” katanya

Jika itu terwujud, tujuan utama wukuf sebagai puncak kesadaran untuk selalu berbuat kebajikan akan muncul, baik untuk diri agar bertakwa, maupun untuk sesama dan alam semesta

Karena itu, demi kesempurnaan wukuf, selain mendekatkan diri kepada Sang Khalik, jamaah juga tak boleh melakukan larangan wukuf. Larangan itu di antaranya memotong tanaman di Arafah, menyiksa hewan dan lainnya. “Ini sebagai latihan agar kesadaran diri terbentuk” katanya.

Sumber: mediaindonesia

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

1 Komentar