Biaya Pembuatan Kiswah Ka’bah Baru Sebesar Rp 87 Miliar

Biaya Pembuatan Kiswah Ka'bah
Kiswah Ka'bah
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.co.idPembuatan kain baru penutup Ka’bah, Kiswah, telah selesai dibangun. Total biayanya mencapai 20 juta riyal atau sekitar Rp 87 miliar.

Kiswah Ka’bah baru terbuat dari sutra, benang emas dan benang perak, berat totalnya 1300 kg. Dalam pesan yang dimuat Media Tanah Suci di dalam Haramain, kiswah tersebut terbuat dari 670 kg sutera alami, 120 kg benang emas, dan 100 kg benang perak.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

“Biaya kiswah lebih dari 20 juta riyal,” bunyi keterangan unggahan X Inside the Haramain seperti dikutip, Kamis (4/7/2024).

Ukiran ayat suci Al-Qur’an dari benang emas menghiasi kiswah yang berwarna dasar hitam. Ayat-ayat Al-Qur’an itu dibingkai rapi dengan benang perak.

Kiswah Ka’bah baru, Juli 2024. Foto: Via X Inside the Haramain (@insharifain)

Menurut tradisi Arab, penggantian kiswah Ka’bah awalnya dilakukan pada bulan haji atau Dzulhijjah. Sejak 2022, penggantian kiswah dilakukan pada 1 Muharram.

Sejarah Kiswah Ka’bah

Ada sejumlah pendapat mengenai awal mula pemasangan kiswah Ka’bah. Dijelaskan dalam Al-Kakbah Al-Musyarrafah wa Al-Hajar Al-Aswad (Ru’yah ‘Ilmiyyah) karya Muhammad Abdul Hamid Asy-Syarqawi dan Muhammad Raja’i Ath-Thahlawi yang diterjemahkan Luqman Junaidi dan Khalifurrahman Fath, menurut literatur sejarah, Nabi Ismail AS adalah orang yang pertama kali menutup Ka’bah dengan kiswah.

Ada juga pendapat yang menyebut buyut Rasulullah SAW yang bernama Adnan adalah orang yang pertama kali melakukan itu. Namun demikian, catatan sejarah yang valid mengabadikan nama Tubba’ bin Abi Karab As’ad sebagai orang pertama yang menutup Ka’bah dengan kiswah. Tubba’ adalah penguasa Himyar.

Sejarah mencatat, peristiwa penyelimutan Ka’bah terjadi pada 220 sebelum Hijriah. Kala itu, Tubba’ melewati Makkah dalam perjalanan pulang ke Himyar usai menyerbu Yatsrib (Madinah). Dia kemudian menutupi Ka’bah dengan daun kurma yang kemudian dilapisi daun Ma’afir. Kiswah ini disebut dengan kiswah Yamani.

Seiring berjalannya waktu, kiswah Ka’bah terus berganti hingga Qushai bin Kilab mewajibkan setiap kabilah bergantian membuat kiswah Ka’bah setiap tahunnya. Dalam catatan sejarah, Nabilah binti Habbab, ibnu Al-Abbas bin Abdul Muthalib adalah wanita pertama pembuat kiswah pada era jahiliyah. Dia membuat kiswah dengan sutra.

Tradisi penggantian kiswah Ka’bah terus berlanjut. Pada era Khulafaur Rasyidin, Umar bin Khaththab RA lalu Utsman bin Affan RA secara bergantian membuat kiswah dengan kain tenun Mesir.

Pada era Muawiyah bin Abi Sufyan, ada dua macam kiswah kala itu. Kiswah pertama berupa kain sutra yang dipasang pada bulan Asyura’ dan kiswah kedua berupa kain tenun Mesir yang dipasang pada 29 Ramadan.

Sumber: detik

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *