Imbas Peretasan Ransomware, Dirjen Aptika Kominfo Semuel Mundur: Kasus PDN Itu Tanggung Jawab Saya

serangan server PDN oleh kelompok Brain Cipper Ransomware yang melumpuhkan sejumlah layanan publik (foto istimewa)
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.co.id — Imbas serangan server PDN oleh kelompok Brain Cipper Ransomware yang melumpuhkan sejumlah layanan publik, Dirjen Aplikasi Informatika (Aptika) Kementerian Kominfo Semuel Abrijani Pangerapan putuskan mundur dari jabatannya.

“Setelah 8 tahun, dengan ini menyatakan per tanggal 1 Juli saya sudah menyatakan pengunduran diri secara lisan dan suratnya sudah saya serahkan kemarin kepada Menteri Kominfo,” kata Semuel dalam konferensi pers di Kantor Kominfo, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta, Kamis (4/7).

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Semuel dilantik sebagai Dirjen Aptika oleh Menkominfo Rudiantara pada Jumat, 7 Oktober 2016. Dirjen Aptika mempunyai tugas merumuskan dan melaksanakan kebijakan di bidang penatakelolaan aplikasi informatika.

“Terima kasih atas kerja samanya selama ini dan saya mohon maaf apabila ada kesalahan dan perkataan saya yang kurang berkenan. Demikian yang bisa saya sampaikan,” lanjut Semuel.

Semuel menutup pernyataannya dengan jargon Indonesia Terkoneksi.

“Indonesia terkoneksi, makin digital makin maju. Karena Indonesia maju mulai dari kamu, kamu, kamu, dan kita semua,” ujarnya.

 

Tanggung Jawab

Dalam sesi tanya jawab, Semuel menjelaskan, alasan utama dirinya mundur karena merasa bertanggung jawab atas serangan siber terhadap server PDN. Data di PDN dienkripsi atau dikunci sehingga tak bisa diakses oleh para tenant yang berasal dari lembaga negara, kementerian, dan pemda.

“Kejadian ini bagaimanapun secara teknis tanggung jawab saya sebagai Dirjen pengampu transformasi pemerintahan secara teknis,” tutur Semuel.

 

“Saya mengambil tanggung jawab ini secara moral harusnya selesai di sana karena masalah ini harus saya tangani,” ucap dia.

 

Keok oleh Peretas

Bukan rahasia lagi keamanan data di Indonesia minus. Kini yang terparah terjadi: pusat data nasional diserang. Server PDNS disusupi dan dikunci peretas sehingga tak bisa dibuka dan digunakan. Data jutaan penduduk RI makin terancam. Negara bisa apa?

Dia melanjutkan studi S2 di Jurusan Manajemen – Konsentrasi Manajemen Strategis, Universitas Pancasila, Jakarta.

Sebelum jadi Dirjen Aptika, Semuel menjabat sebagai Presiden Direktur PT. Jasnita Telekomindo. Dia juga pernah menjabat Ketum Asosiasi Penyedia Jasa Internet Indonesia (APJII) dan merupakan relawan Jokowi yang tergabung dalam organ Seknas Jokowi.

Saat pemerintah pada 24 Juni 2024 mengakui adanya serangan ransomware yang meminta tebusan Rp 131 miliar dalam bentuk kripto, Semuel juga hadir dalam jumpa pers.

Serangan ransomware diketahui setelah Imigrasi mengalami gangguan layanan di bandara-bandara internasional sekitar pukul 04.00 WIB pada 20 Juni 2024.

Imigrasi merupakan salah satu dari ratusan tenant PDN. Imigrasi kini kembali beroperasi normal setelah menghidupkan kembali data cadangannya, sementara PDN sebagai pusat data sentral nasional tak mem-back up data para tenant. Sekarang Imigrasi menyimpan datanya di Amazon Web Services (AWS).

sumber: kumparan

 

 

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *