Muhammadiyah Resmi Kerjasama dengan BCA Syariah, Ketum Singgung Jangan Mengangkat Orang Tak Sesuai Ahlinya: Menyebabkan Kehancuran

Muhammadiyah Resmi Kerjasama dengan BCA Syariah, Ketum Singgung Jangan Mengangkat Orang Tak Sesuai Ahlinya: Menyebabkan Kehancuran (foto istimewa)
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.co.id — Usai menarik seluruh dana aset dari Bank Syariah Indonesia (BSI), Muhammadiyah kini resmi bekerjasama dengan PT Bank BCA Syariah.

Pihak Muhammadiyah diketahui melakukan penandatanganan nota kesepahaman dengan PT Bank BCA Syariah.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Tanda tangan kesepakatan antara Muhammadiyah dengan BCA Syariah tersebut dilakukan pada Selasa, 2 Juli 2024 di Kantor PP Muhammadiyah, Yogyakarta.

Dikutip dari laman resmi Muhammadiyah, acara tersebut dihadiri Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir secara langsung.

Selain itu ada Ketua PP Muhammadiyah Agung Danarto, Syamsul Anwar, serta Sekretaris Muhammad Sayuti, Ketua Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah Bambang Setiaji dan Sekretaris Ahmad Muttaqin.

Dalam acara tersebut, Haedar Nashir memberikan sambutan terkait MoU yang dilakukan Muhammadiyah dengan BCA Syariah.

Dirinya menjelaskan tentang kerjasama ini yang diharapkan dapat berdampak pada peningkatan taraf hidup orang banyak.

Bahkan Haedar meminta agar perbankan terutama milik negara bisa mengingat tentang poin peningkatan taraf hidup orang banyak yang cukup sering terabaikan.

“Hakikat dan keberadaan perbankan mesti dilakukan rekonstruksi sebenarnya, sehingga dalam menyalurkannya dapat meningkatkan taraf hidup rakyat banyak,” tuturnya dalam sambutan tersebut.

Haedar kemudian menyinggung agar negara bisa hadir dan mengatur sedemikian rupa.

Namun banyak yang memiliki dinamika masing-masing hingga membuat mereka lupa dengan tujuan awalnya

“Akibatnya bukan untuk sebanyak-banyaknya rakyat banyak, tapi malah kepada segelintir orang,” tegasnya.

Dirinya kemudian menegaskan Muhammadiyah mendorong perbankan untuk melakukan sistem good government dan meritokrasi.

Bahkan dalam kesempatan tersebut, Haedar kemudian menyinggung tentang keharusan mengangkat orang sesuai dengan ahlinya.

“Muhammadiyah paling suka sistem yang good government dan profesional. Mengangkat orang sesuai dengan ahlinya, kalau urusan diserahkan bukan ke ahlinya akan menyebabkan kehancuran,” ucapnya.

Haedar meminta agar pos-pos penting publik diisi sosok yang berintegeritas, amanah dan terpercaya.

Ketua Umum PP Muhammadiyah tersebut lalu berpesan agar jangan sampai mencampur adukkan kepentingan pribadi agar tidak melakukan penyelewengan saat mengemban jabatan.

“Kita bersama BCA berusaha membangun untuk kepentingan orang banyak,” ucapnya.

Diketahi sebelumnya Muhammadiyah membuat geger usai menarik seluruh dana aset mereka dari BSI senilai Rp13 triliun.

Dana tersebut ditarik karena Muhmmadiyah merasa terlalu terpusat sehingga pihaknya membagikan dana aset tersebut ke beberapa bank syariah lainnya agar menyehatkan persaingan.

Namun sempat viral isu Muhammadiyah melakukan hal tersebut karena BSI lebih memilih Felicitas Tallulembang sebagai komisaris independen dibanding nama-nama yang sudah disodorkan oleh pihak organisasi tersebut.

sumber: ayoindonesia

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *