Jakarta, Hajinews.id – Ekonom senior Rizal Ramli menyebut kepercayaan masyarakat terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah hilang. Ini karena, antara ucapan dengan kebijakan tidak konsisten.
“Telah kehilangan kepercayaan yang besar karena tidak ada konsistensi antara kata-kata atau pidato dengan kebijakan. Pengkhianatan terhadap Trisakti, petani, penambak garam, buruh, intelektualisme dan hakikat demokrasi,” kata Rizal Ramli.
Lanjut Mantan Menko Bidang Kemaritiman itu menilai, kondisi saat ini berbeda jauh dengan awal mula kemunculan Jokowi sebagai seorang presiden. Pada saat pertama kali memimpin, atau tahun 2014 silam, publik seakan percaya dengan apa yang dinarasikan pemerintah.
“Enam tahun yang lalu Mas Jokowi super ‘media darling’. Kata-kata kosong seperti ‘Aku Ora Mikir’ bisa jadi headline. Sayang modal politik yang besar itu telah hilang karena meninggalkan Trisakti memilih neo-liberalisme, lupakan petani, buruh, denokrasi. Apakah bisa balik lagi?,” kritiknya.
Ia sadar tujuan utama pemerintah untuk mendatangkan investor ke dalam negeri.
“Dengan pengkhianatan terhadap Trisakti, petani, buruh, good governance, demokrasi, diharapkan investor akan berlomba masuk. Ternyata tidak, wong ngapain masuk ke ekonomi yang hanya bisa tumbuh kurang dari 5 persen (tanpa Covid-19). Padahal ada cari lain, genjot gowth, otomatis investor masuk,” tukas Rizal Ramli. (mh)
1 Komentar