Hajinews.id – Seperti tahun lalu, ketika pandemi virus corona Covid-19 membekap dunia, kaum muslim sejagat harap-harap cemas menunggu keputusan Arab Saudi: jadi atau batal menggelar ibadah haji?.
Dilansir di Business Recorder, Senin (15/2), Kepada awak media di Jamia Ashraful Madaris Okara, Menteri Federal Urusan Agama dan Kerukunan Umat Beragama Pakistan, Pir Noor-ul-Haq Qadri mengatakan seharusnya dalam situasi normal, nota kesepahaman (MoU) dengan pemerintah Saudi telah ditandatangani sejak November lalu. Sejauh ini Pemerintah Saudi belum menandatangani MoU dengan negara mana pun.
Ya, sampai sekarang Kementerian Haji dan Umrah Saudi belum bisa memastikan apakah ibadah rukun Islam kelima itu akan digelar seperti biasa atau hanya untuk penduduk Saudi saja seperti tahun lalu. Tahun lalu, hanya seribu orang (warga Saudi dan ekspatriat) yang dibolehkan berhaji karena kasus Covid-19 mencapai ribuan saban harinya.
Konsul Jenderal Indonesia di Kota Jeddah Eko Hartono bilang sampai saat ini juga belum ada kepastian mengenai jadi tidaknya haji.
“Kalau tiga bulan belum ada keputusan, berat bagi negara pengirim jamaah,” katanya dilansir Albalad.co melalui pesan WhatsApp hari ini (15/2/2021).
Selentingan beredar di kalangan penyelenggara haji di Indonesia dan Saudi menyebutkan negara Kabah akan menggelar haji tahun ini dengan kuota satu juta jamaah dari rata-rata tiap tahun 2,5 juta orang.
“Dari satu juta jamaah itu, 40 persen untuk penduduk Saudi dan 60 persen jamaah dari berbagai negara,” ujar sumber Albalad.co yang sudah bertahun-tahun mengelola bisnis haji dan umrah.
2 Komentar