Breaking News: Presiden Bolivia Mundur

banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Jakarta, hajinews.id–-Presiden Bolivia Evo Morales menyatakan mundur dari jabatannya. Pernyataan itu disampaikan usai militer Bolivia juga meminta dirinya untuk mundur dan para sekutunya mulai meninggalkan dirinya usai demonstrasi berkepanjangan pasca-pemilu Oktober lalu.

Dilansir dari Reuters, Senin (11/11/2019), pernyataan tersebut disampaikan Morales, yang berkuasa selama hampir 14 tahun, pada Minggu (10/11) waktu setempat.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Morales mengatakan dalam komentar yang disiarkan televisi bahwa ia akan mengirimkan surat pengunduran dirinya untuk membantu memulihkan stabilitas. Namun, dia menyebut-nyebut ‘kudeta sipil’.

“Saya mengundurkan diri, mengirim surat pengunduran diri saya ke Majelis Legislatif,” kata Morales sambil menambahkan bahwa hal itu adalah kewajibannya sebagai presiden adat dan presiden semua warga Bolivia untuk mencari perdamaian.

Wakil Presiden Álvaro García Linera juga mengundurkan diri.

Pengunduran diri Morales, ikon kiri dan orang terakhir dari ‘pink tide’ dua dekade lalu, kemungkinan akan mengirimkan gelombang kejutan di seluruh wilayah pada saat para pemimpin berhaluan kiri telah kembali berkuasa di Meksiko dan Argentina.

Tekanan telah meningkat pada Morales sejak ia dinyatakan sebagai pemenang pemilihan 20 Oktober. Kepala angkatan bersenjata Bolivia sebelumnya pada hari Minggu mengatakan militer telah memintanya untuk mundur untuk membantu memulihkan stabilitas setelah berminggu-minggu protes atas pemilihan.

“Kami menyarankan Presiden Negara untuk membatalkan mandat presidennya, memungkinkan perdamaian dipulihkan dan stabilitas dipertahankan untuk kebaikan Bolivia,” Jenderal Williams Kaliman, komandan angkatan bersenjata Bolivia yang bicara sesaat sebelum Morales mengumumkan pengunduran dirinya.

“Demikian juga, kami meminta orang-orang Bolivia dan sektor-sektor yang dimobilisasi untuk menghentikan sikap kekerasan dan kekacauan di antara saudara-saudara agar tidak menodai keluarga kami dengan darah, rasa sakit, dan duka,” sambungnya.

Sebelumnya pada hari Minggu, Morales telah sepakat untuk mengadakan pemilihan baru. Hal itu disampaikan Morales setelah sebuah laporan dari Organisasi Negara-negara Amerika (OAS), yang melakukan audit suara 20 Oktober, mengungkapkan penyimpangan serius dalam pemilihan.

Laporan OAS mengatakan pemungutan suara Oktober harus dibatalkan setelah menemukan manipulasi yang jelas dari sistem pemungutan suara yang mempertanyakan kemenangan Morales dengan keunggulan lebih dari 10 poin atas rival utamanya Carlos Mesa. 

Sumber: Detik.com

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *