BPKH Usahakan Barang Keperluan Haji Berasal dari Produk Lokal, Bukan China!

banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Jakartam, hajinews.id – Badan pengelola keuangan haji (BPKH) bekerja sama dengan pelaku usaha kecil dan menengah (UKM) untuk menyediakan alas atau tikar untuk jemaah yang menjalani ibadah haji dan umrah di tanah suci.

Kepala Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) Anggito Abimanyu menjelaskan selama ini para jemaah selalu membeli produk buatan China untuk memenuhi kebutuhan mereka selama berada di Tanah Suci, seperti tikar, hingga tisu basah.

“Sekarang ada tikar buatan Tasikmalaya yang istimewa untuk mabit, untuk tidur, untuk berdiam di Arafah. Buatan lokal UKM dari Tasikmalaya,” kata dia dalam acara ISEF, di JCC, Kamis (14/11/2019).
Nantinya BPKH akan bekerja sama dengan agen perjalanan umrah untuk memasarkan produk tersebut. Tikar biasanya digunakan untuk mabit atau bermalam di Mina yang merupakan salah satu rangkaian dari ibadah.

“Daripada beli (tikar) buatan China,” kata dia.

Adapun tikar tersebut kata dia, memiliki keistimewaan dapat berubah sesuai iklim. Ketika cuaca panas akan menjadi sejuk dan ketika cuaca dingin akan menjadi hangat. Bentuknya juga cukup ringkas karena dapat dilipat menjadi bentuk kecil.

“Harganya Rp 30 ribu, kalau di sana 11 Real. Bisa ditenteng dan dibawa pulang ke Indonesia,” ujarnya.

Selain tikar, ada juga produk makanan siap saji mulai dari ayam penyet sampai rendang yang sesuai dengan lidah orang Indonesia.

Dia mengungkapkan, selama ini banyak jemaah asal Indonesia yang sering sakit ketika sedang berada di Tanah Suci karena makanan yang tidak cocok dengan perut mereka.

Selain itu, saat ini disana ada kebijakan baru yang melarang dapur terbuka karena dinilai berdampak buruk pada kesehatan. Sehingga makanan yang disajikan semuanya berbentuk makanan instant atau siap saji.

“Beberapa pengusaha membuat makanan seperti untuk tentara, siap saji, tidak perlu dipanasin cukup pakai energi uap atau steam, 2 menit jadilah makan rendang, ayam penyet,” jelasnya.

Sementara itu, tisu basah yang dijual juga dibuat secara halal dan bebas alkohol.

“Tisu basah bebas alkohol dan halal namanya Seeka, sekali lagi daripada beli buatan China, lebih baik yang lokal, ujarnya (detik)

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *