JK Membuka Muktamar Keluarga Besar Pelajar Islam Indonesia

banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Yogyakarta,, hajinews.id——Mantan Wakil Presiden RI Muhammad Jusuf Kalla membuka Muktamar ke-6 Keluarga Besar Pelajar Islam Indonesia (KBPII) di Grand Keisha Hotel, Yogyakarta, Sabtu (16/11/2019).

Dalam sambutannya, JK berpesan beberapa hal kepada peserta muktamar. Diantaranya soal penguatan lembaga PII, sebagai organisasi induk dari KBPII. Menurut JK, keberadaan KBPII sangat ditentukan dengan berkembang atau tidaknya PII.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

“Apabila PII tidak berkembang di bawah, saya kira 10 tahun tidak ada KBPII. Jangan keluarga besar ini lebih besar dari PII nya. PII nya harus lebih besar dari keluarga besarnya,” jelas JK kepada ratusan peserta muktamar.

Untuk itu, diperlukan formulasi penguatan lembaga PII untuk menyesuaikan dengan tuntutan zaman. Dikatakan JK, saat ia terlibat dengan PII ia melihat anggota PII rata-rata adalah berstatus pelajar.

Namun, kondisi sekarang berbeda. JK melihat saat ini anggota dan pengurus PII justru berstatus mahasiswa. “Sekarang saya lihat yang aktif di PII mahasiswa. Padahal saya dulu ikut PII kelas 2-3 SMP itu pelajar anggotanya. Saya termasuk generasi awal ikut PII.,” ujar JK.

Kemudian, tambah JK, saat ini organisasi pelajar tak lagi hanya PII. Sehingga persaingan dalam merekrut anggota semakin kuat.

“Dulu itu, PII satu-satunya organisasi pelajar Islam pertama. Sekarang zamannya beda, ada OSIS, ada Pramuka,” jelas JK.

Diceritakan JK, saat aktif di PII dia mendapat pelatihan yang tidak diperolehnya di bangku sekolah.”Saya mendapat materi kebangsaan pertama dari PII, latihan materi pidato, bukan dari sekolah. Saya mengenal pelajar antar sekolah dari PII,” jelas dia.

Selanjutnya, agar PII dapat bertahan dengan tantangan zaman, JK berharap PII menguatkan materi kebangsaan. “Jangan di PII diberikan pemikiran-pemikiran yang radikal. Harus diisi dengan kebangsaan dan jalin silaturrahim antar sekolah,” lanjut JK.

Ketua Umum KBPII Nasrullah Larada mengatakan, pada Muktamar ke-6 fokus pada dua agenda besar. Yakni penguatan lembaga dan penguatan jaringan ekonomi umat.

Dikatakan Nasrullah, dari dari muktamar ke muktamar jumlah pengurus KBPII di beberapa daerah bertambah. Saat ini KBPII memiliki pengurus di 32 wilayah dan 236 pengurus daerah. 

“Muktamar sebelumnya sejumlah provinsi belum memiliki kepengurusan KBPII, tapi muktamar kali ini telah terbentuk dan pengurusnya hadir di muktamar,” ujar Nasrullah.

Muktamar ke-6 KBPII berlangsung di Yogyakarta pada 14-17 November 2019. Salah satu agenda muktamar adalah memilih kepemimpinan untuk empat tahun kedepan. Muktamar dihadiri 623 orang peserta yang terdiri dari 348 peserta aktif dan 275 peserta peninjau. Para peserta berasal dari perwakilan daerah, wilayah, dan luar negeri.

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *