Ustadz Riza Muhammad Dicekal di Hong Kong

Ustadz Riza Muhammad. (Foto: Istimewa)
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Jakarta, hajinews.id — Kondisi tidak mengenakan dialami Ustadz Riza Muhammad di Hong Kong. Ustaz Riza bermaksud memberikan ceramah agama di Hong Kong, pada Ahad (24/11/2019). Namun, ketika tiba di Bandara Internasional Hong Kong, ustadz muda berbakat ini justru tertahan di imigrasi. “Sekarang saya masih di imigrasi saya sama asisten. Saya berdua. Saya nggak lolos. Lucunya asisten saya lolos. Mereka bilang ini wewenang negara untuk menolak dan menerima orang masuk ke Hong Kong,” ujarnya, seperti dikutip dari detik.com.

Pihak KJRI sudah berkoordinasi dengan pihak Imigrasi Hong Kong terkait pencekalan Ustadz Riza Muhammad. Rencananya, Ustadz Riza Muhammad dipulangkan ke Indonesia pada Sabtu sore (23/11/2019). “Sesuai rencana, Ustaz Riza Muhammad akan dipulangkan kembali ke Tanah Air sore ini oleh pihak Imigrasi Hong Kong,” kata Staf Konsul Muda Penerangan dan Sosial Budaya KJRI Hong Kong, Vania Alexandra, kepada detikcom, Sabtu (23/11/2019).

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Ustadz Riza Muhammad. (Foto: Istimewa)

Pihak KJRI yang mengetahui informasi itu langsung melakukan koordinasi dengan pihak Imigrasi di Hong Kong. Hanya saja, menurut Vania, berdasarkan aturan, pihak Imigrasi Hong Kong tak berkewajiban untuk menjabarkan alasannya menolak Ustaz Riza masuk ke negaranya. “Sesuai aturan yang berlaku, Pihak Imigrasi HK tidak berkewajiban menyampaikan alasan penolakan warga asing masuk ke Hong Kong,” kata Vania.

Tidak diketahui pasti, apakah pencekalan Ustadz Riza Muhammad tersebut berkaitan dengan kondisi politik Hong Kong yang masih belum stabil atau karena faktor lain. Seperti diketahui, dalam beberapa bulan terakhir, ribuan pengunjuk rasa melakukan demontrasi di berbagai titik strategis, termasuk bandara.

Bahkan, kabar terbaru, aksi demontrasi berlanjut pada tindakan kerusuhan yang meluas ke wilayah kampus. Sehingga perguruan tinggi di Hong Kong menghentikan aktivitas belajar-mengajar mereka sejak pertengahan November 2019. Akibatnya, banyak mahasiswa Indonesia yang sedang studi di sana memutuskan untuk kembali. Di sisi lain, para buruh migran atau tenaga kerja Indonesia (TKI) tetap bertahan.

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *