Viral, Pidato Menkdibud Nadiem untuk Hari Guru

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nadiem Anwar Makarim. (Foto: Istimewa)
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Jakarta, hajinews.id — Pidato Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Nadiem Makarim terkait Peringatan Hari Guru Nasional 25 November, menjadi viral. Rencananya, teks pidato sebanyak 2 halaman tersebut dibacakan dalam Upacara Perigatan Hari Guru Nasional 2019 pada Senin 25 November 2019. Pidato tersebut diunggah di laman resmi Kemendikbud pada Jumat (23/11/2019).

Kemudian naskah pidato diumumkan di sosial media, termasuk Twitter dan WhatsApp (WA). Sejak itu, pidato tersebut menjadi viral dan menyedot perhatian publik. Berikut postingan di Twitter Akun Kemendkibud:

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

#SahabatDikbud, berikut pidato Mendikbud Nadiem Makarim pada upacara bendera peringatan Hari Guru Nasional 2019. Naskah pidato dapat diunduh di laman https://t.co/7Cp0fjWeWK.#HariGuruNasional #HGN2019 #MerdekaBelajar #GuruPenggerak

pic.twitter.com/Yu6ZVv1i6l — Kemendikbud (@Kemdikbud_RI) November 23, 2019

Apa yang menarik dalam pidato Mendikbud Nadiem Makarim ?

Pada kalimat awal pidatonya, Nadiem mengucapkan permohonan maaf karena pidato yang akan disampaikan sedikit berbeda dengan para pendahulunya.

“Bapak dan Ibu Guru yang saya hormati, biasanya tradisi Hari Guru dipenuhi oleh kata-kata inspiratif dan retorik,” demikian Nadiem mengawali pidatonya.

Kalimat berikut berbunyi; “Mohon maaf, tetapi hari ini pidato saya akan sedikit berbeda. Saya ingin berbicara apa adanya, dengan hati yang tulus, kepada semua guru di Indonesia, dari Sabang sampai Merauke,” tulis Nadiem.

Dalam pidato tersebut, Menkdibud Nadiem berjanji tak akan memberi janji kosong kepada semua guru se-Indonesia serta akan tetap berjuang untuk kemerdekaan belajar di Indonesia.. Pendiri Gojek Indonesia juga menyampaikan rasa simpatinya untuk para guru di Indonesia karena tugas mulia yang mereka emban juga diikuti oleh aturan-aturan yang justru menyulitkan tugas mereka.

Disamping itu, Nadiem memandang tugas administratif yang dibebankan kepada para guru menghambat mereka untuk membantu para murid yang mengalami ketertinggalan di kelas. Kurikulum yang terlalu padat dan kurangnya kepercayaan untuk berinovasi, dinilai Nadiem juga menghambat para guru untuk berkarya demi kesuksesan anak didiknya.

KI Hadjar Dewantara.

Yang menarik kalimat ini. Menkdibud juga meminta para guru untuk melakukan perubahan kecil di kelas tanpa menunggu perintah. Perubahan kecil terus bisa dilakukan dengan cara berikut:

  • Mengajak kelas berdiskusi, bukan hanya mendengar.
  • Memberikan kesempatan kepada murid untuk mengajar di kelas.
  • Mencetuskan proyek bakti sosial yang melibatkan seluruh kelas.
  • Menemukan suatu bakat dalam diri murid yang kurang percaya diri.
  • Menawarkan bantuan kepada guru yang sedang mengalami kesulitan.

“Apa pun perubahan kecil itu, jika setiap guru melakukannya secara serentak, kapal besar bernama Indonesia ini pasti akan bergerak,” tutup Nadiem sebelum memberikan ucapan Selama Hari Guru dalam pidatonya.

Pidato Menkdibud

Berikut naskah pidato Mendikbud Nadiem Makarim dalam rangka peringatan Hari Guru Nasional 2019:

PIDATO MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN PADA UPACARA BENDERA PERINGATAN HARI GURU NASIONAL TAHUN 2019


Assalamu alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Shalom,
Om Swastiastu,
Namo Buddhaya,
Rahayu,


Selamat pagi dan salam kebajikan bagi kita semua,
Bapak dan Ibu Guru yang saya hormati,

Biasanya tradisi Hari Guru dipenuhi oleh kata-kata inspiratif dan retorik. Mohon maaf, tetapi hari ini pidato saya akan sedikit berbeda. Saya ingin berbicara apa adanya, dengan hati yang tulus, kepada semua guru di Indonesia, dari Sabang sampai Merauke.

Guru Indonesia yang Tercinta, tugas Anda adalah yang termulia sekaligus yang tersulit. Anda ditugasi untuk membentuk masa depan bangsa, tetapi lebih sering diberi aturan dibandingkan dengan pertolongan.


Anda ingin membantu murid yang mengalami ketertinggalan di kelas, tetapi waktu Anda habis untuk mengerjakan tugas administratif tanpa manfaat yang jelas. Anda tahu betul bahwa potensi anak tidak dapat diukur dari hasil ujian, tetapi terpaksa mengejar angka karena didesak berbagai pemangku kepentingan.


Anda ingin mengajak murid keluar kelas untuk belajar dari dunia sekitarnya, tetapi kurikulum yang begitu padat menutup pintu petualangan. Anda frustrasi karena Anda tahu bahwa di dunia nyata kemampuan berkarya dan berkolaborasi akan menentukan kesuksesan anak, bukan kemampuan menghafal.


Anda tahu bahwa setiap anak memiliki kebutuhan berbeda, tetapi keseragaman telah mengalahkan keberagamaan sebagai prinsip dasar birokrasi. Anda ingin setiap murid terinspirasi, tetapi Anda tidak diberi kepercayaan untuk berinovasi.


Saya tidak akan membuat janji-janji kosong kepada Anda. Perubahan adalah hal yang sulit dan penuh dengan ketidaknyamanan. Satu hal yang pasti, saya akan berjuang untuk kemerdekaan belajar di Indonesia.


Namun, perubahan tidak dapat dimulai dari atas. Semuanya berawal dan berakhir dari guru. Jangan menunggu aba-aba, jangan menunggu perintah. Ambillah langkah pertama. Besok, di mana pun Anda berada, lakukan perubahan kecil di kelas Anda.


• Ajaklah kelas berdiskusi, bukan hanya mendengar.
• Berikan kesempatan kepada murid untuk mengajar di kelas.
• Cetuskan proyek bakti sosial yang melibatkan seluruh kelas.
• Temukan suatu bakat dalam diri murid yang kurang percaya diri.
• Tawarkan bantuan kepada guru yang sedang mengalami kesulitan.

Apa pun perubahan kecil itu, jika setiap guru melakukannya secara serentak, kapal besar bernama Indonesia ini pasti akan bergerak.
Selamat Hari Guru, merdeka belajar #gurupenggerak


Wassalamu alaikum warrahmatullahi wabarakatuh,
Shalom,
Om Santi Santi Santi Om,
Namo Buddhaya,
Rahayu.


Jakarta, 25 November 2019
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Nadiem Anwar Makarim

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *