Grab Business 365 Bidik UMKM dengan Digital

Logo Grab.
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Banyaknya usaha mikro kecil menengah (UMKM) di Tanah Air yang belum menggunakan platform digital dalam bisnisnya menjadi sasaran Grab Business 365. Grab Business 365 kini membidik 92% UMKM.

Produk terbaru dari Grab dan Microsoft itu justru memprioritaskan UMKM yang belum menjadi pelanggan Grab ataupun Microsoft secara general.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Head of Grab for Business Indonesia Roy Nugroho mengatakan selama ini penggunaan teknologi di level UMKM masih sangat rendah dan membuat bisnisnya tidak efektif. Bahkan dari 63 juta UMKM yang ada baru 8% yang terdigitalisasi.

“Ada 92% yang belum terdigitalisasi dengan microsoft dan targetnya semua bisa didigitalkan,” kata Roy, Kamis (28/11/2019.Jika UMKM menggunakan Grab For Business 365, menurut Roy akan meningkatkan tiga poin penting dalam menjalankan bisnisnya.

Pertama, kolaborasi untuk meningkatkan produktivitas. Kedua, pencatatan dan laporan untuk mendukung efisiensi. Ketiga, otomatisasi proses menjadi lebih sederhana untuk efektivitas.

“Padahal Indonesia memiliki 63 juta UMKM, dengan sumbangan yang sangat besar terhadap ekonomi Indonesia. Tapi baru 8% yang menggunakan platform online, jadi bagaimana Grab For Business 365 ini mensimplifikasi bisnis mereka supaya efektif,” kata Roy.

Berdasarkan catatan Grab, pada 2018 mitranya berkontribusi Rp 48,9 triliun pada perekonomian Indonesia. Adapun mitra Grab Bike berkontribusi Rp 15,7 triliun, Grab car Rp 9,7 triliun, Kudo Rp 2,7 triliun, dan Grab Food Rp 20,8 triliun yang didominasi UMKM.

Haris Izmee, President Director Microsoft Indonesia menambahkan, kehadiran Grab for Business 365, Microsoft Indonesia dan Grab Indonesia menekankan kesamaan visi yaitu untuk menghadirkan teknologi yang dapat menjadi solusi pengelolaan setiap aktivitas bisnis yang dimiliki.

“Melalui implementasi solusi berbasis cloud Office 365 dan Microsoft Teams, kami berupaya untuk menciptakan sistem terpadu yang lebih efektif,” tambahnya.

 

Berdasarkan hasil riset dan pendataan Grab bersama Microsoft, telah ditemukan bahwa bisnis di Indonesia seringkali mengalami kesulitan dalam pengelolaan aktivitas bisnis sehari-hari.

Ridzki menyebutkan seperti mengatur dan administrasi persetujuan dari tim manajemen untuk perjalanan bisnis lokal, pendataan bukti transaksi, hingga jumlah voucher untuk transportasi yang tersebar dalam melakukan perjalanan bisnis. Kerumitan proses ini mengakibatkan kinerja perusahaan yang kurang efisien dan menghambat produktivitas. (CNBC Indonesia)

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *