Prank Bunuh Diri Aida Saskia Sangat Tidak Lucu

Aida Saskia
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Jakarta, hajinews.id-Aksi nekat pedangdut yang kini berprofesi sebagai Disc Jockey (DJ), Aida Saskia, yang mencoba bunuh diri dan menyiarkannya secara langsung via Instagram ternyata hanya prank.

Prank konyol yang dilakukan perempuan berusia 34 tahun itu dilakukan di dalam mobil. Sejumlah warganet yang menonton berusaha mencegah tindakan yang tidak lucu tersebut.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Beberapa kerabat pun mencoba menghubungi Aida agar mengurungkan niatnya, namun tak digubris. Prank tak lucu itu diakui Aida mengakui kepada Suara. “Prank sayang. Hahaha,” katanya.

Dia juga mengaku saat ini dalam kondisi “baik.” Sang manajer, Madi, mengaku “enggak tahu” kenapa Aida menjahili para pengikutnya di Instagram. “Intinya begitu saja,” katanya kepada reporter Tirto, Selasa (10/12). Madi mengatakan saat ini Aida “masih dirawat” hingga dua-tiga hari ke depan.

Sementara itu, Benny Prawira, pendiri Into The Light Indonesia, sebuah komunitas yang fokus mencegah bunuh diri, mengecam aksi prank konyol tersebut. Menurut Benny, aksi itu dapat makin menyudutkan mereka yang benar-benar memiliki kecenderungan bunuh diri.

Kelakuan Aida justru mempertebal pandangan negatif terhadap mereka. “Konsekuensi dari (prank Aida) itu, orang-orang semakin tidak memedulikan orang orang yang mencari bantuan di media sosial. Dianggapnya ini cuma bercanda doang,” kata Benny kepada Tirto, Selasa (10/12).

Benny menjelaskan banyak yang memiliki kecenderungan bunuh diri mencari bantuan lewat media sosial. Ini terjadi sebab mereka tidak mendapatkan itu dari lingkungan terdekatnya.

Baca Juga: Pedangdut Aida Saskia Berusaha Bunuh Diri sambil Live di Instagram

Namun meski telah jahil, bukan berarti Aida patut dirisak. Menurutnya “Kalau kita malah menghina dia, mem-bully dia, dan ternyata dia memang benar suicidal, kan jadi bahaya. Jadi memang paling baik adalah kita overestimate kondisi dia, kita anggap kondisi dia serius,” kata Benny.

Psikolog Klinis Nirmala Ika menyampaikan bunuh diri meninggalkan trauma bagi orang-orang yang ditinggalkan. Biasanya kerabat dekat dari almarhum akan merasa bersalah. “Kalau orang meninggal karena sakit, karena kecelakaan, dia (keluarga/kerabat) mungkin memang kaget, tapi lebih menerima. Kalau karena bunuh diri, mereka akan bertanya, kenapa bisa bunuh diri, dan itu lebih membuat frustrasi, marah, bersalah. Campur aduk,” kata Nirmala kepada Tirto.

Aida, kata Nirmala, mungkin menganggap prank-nya sebatas konten, tapi itu sebenarnya bisa mendorong orang lain untuk melakukan hal serupa, terutama mereka yang memang depresi.

Atas alasan-alasan tersebut Nirmala mengatakan lelucon bunuh diri itu sama sekali tak lucu. Nirmala lantas mengimbau siapa saja yang punya kecenderungan bunuh diri untuk segera menceritakan masalahnya ke orang yang dipercaya atau ke profesional. “Sekecil apa pun itu sebaiknya dibicarakan,” pungkas Nirmala. (wh/tirto)

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *