Presiden PKS: Pengakuan Penyerang Novel Tak Masuk Akal, Ada yang Lebih Besar

Presiden PKS Sohibul Iman. (Detik Foto)
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



JAKARTA, hajinews.id – Presiden Partai Keadilan Sejahtera Sohibul Iman menilai  pengakuan salah satu tersangka penyerang penyidik KPK Novel Baswedan yang mengaku tidak suka terhadap Novel tidak masuk akal. Sohibul menegaskan jalan pengungkapan kasus teror terhadap Novel masih panjang.

“Ini kan harus dilacak tidak bisa hanya dengan ditangkap ini kemudian seolah persoalan sudah selesai, masih panjang saya kira. Apalagi pengakuan yang bersangkutan hanya sekadar dia tidak suka sama Novel. Rasanya ini tidak masuk akal, tidak suka sampai memberi air keras. Tidak mungkin, jadi ada yang lebih besar dari itu,” kata di DPP PKS, Jakarta, Ahad (29/11/2019).

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Sohibul menyebut belum jelas apakah pelaku penyerang Novel hanya dua anggota Polri aktif berinisial RM dan RB saja atau bukan. Sohibul meminta kasus Novel ini dibuka secara transparan.

“Kita sekarang kan belum jelas apakah ini benar-benar pelakunya itu saja belum kan. Ketika ini bener-bener pelakunya dia harus telusuri motifnya apa. Apakah betul-betul motif pribadinya dia atau disuruh orang,” tegas Sohibul.

Pada Sabtu (28/12/2019) pukul 14.26 WIB, tersangka RM dan RB digiring oleh sejumlah penyidik Bareskrim Polri. Keduanya kemudian dibawa masuk ke mobil penyidik.

Saat hendak dimasukkan ke mobil, salah satu tersangka tiba-tiba berteriak. Tersangka yang diketahui berinisial RB itu mengungkap motif dirinya menyerang Novel. “Tolong dicatat, saya nggak suka sama Novel karena dia pengkhianat!” ujar RB dengan nada tinggi.

Sementara itu sebelumnya, tim pendampingan hukum Novel Baswedan, tak percaya dua pelaku yang ditangkap kepolisian, bekerja mandiri dalam menjalankan aksinya.

Salah satu tim anggota pendamping, Yati Andriyani mendesak kepolisian mengusut dugaan keterlibatan seorang jenderal yang diyakini sebagai aktor utama penyerangan.

Kepolisian pun diminta agar segera mengungkap motif utama serangan dengan air keras terhadap Novel. “Dugaan adanya keterlibatan kepolisian dalam kasus (penyerangan) Novel Baswedan sudah terbukti,” kata Yati, Jumat (27/12/2019).

“Kepolisian harus segera juga mengungkapkan jenderal yang terlibat,” lanjut Yati. Namun ia tak mau membeberkan jenderal yang diduga terlibat itu.

Tim hukum Novel, kata Yati, meyakini jenderal tersebut sebagai dalang atau aktor utama pelaku penyerangan tersebut. “Jadi agar ini, tidak berhenti pada pelaku lapangannya saja,” kata Yati menegaskan. (rah/detik/republika)

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *