Daftar Donatur Palestina
JAKARTA, hajinews.id – Tim Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan penggeledahan ruang kerja Komisioner Komisi PemilihanUmum (KPU) Wahyu Setiawan di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Senin (13/1/2020). Penggeledahan terkait perkara suap soal pergantian antarwaktu (PAW) anggota DPR Fraksi PDIP Harun Masiku.
Aparat KPK terlihat membawa tiga koper seusai penggeledahan, warna merah, kuning, dan hitam, pada Senin malam. Ketiga koper tersebut selanjutnya diletakkan di belakang mobil Innova berkelir abu-abu dan hitam. Setelah itu para penyidik KPK bergegas masuk ke dalam mobil.
Tak berapa lama kemudian ketiga mobil penyidik KPK meninggalkan lokasi ruang kerja Wahyu. Penyidik KPK melakukan penggeledahan selama lebih dari 8 jam. Sejauh ini belum ada penjelasan terkait isi koper tersebut.
Wahyu Setiawan telah ditetapkan oleh KPK sebagai tersangka penerima suap dan telah ditahan KPK. Wahyu juga sudah mengajukan surat pengunduran diri sebagai Komisioner KPU.
Selain Wahyu, ada tiga tersangka lain yang ditetapkan yaitu Agustiani Tio Fridelina, yang diketahui sebagai bekas anggota Badan Pengawas Pemilu, berperan menjadi orang kepercayaan Wahyu. Sedangkan Saeful, yang hanya disebut KPK sebagai swasta, dijerat sebagai pemberi suap bersama-sama dengan Harun Masiku.
Terkait penggeledahan ruang kerja Wahyu, Ketua KPU Arief Budiman menyatakan pihaknya siap bekerja sama dan kooperatif selama proses hukum berjalan.
“Kami sampaikan prinsipnya KPU terbuka, kooperatif, siap bekerja sama bila dibutuhkan tambahan dokumen, informasi,” kata Arief di Gedung KPU, Jalan Imam Bonjol, Jakarta Pusat, Senin (13/1/2020).
Arief mengatakan pada penggeledahan hari ini penyidik KPK hanya menggeledah ruangan Wahyu Setiawan. Namun Arief mengaku belum mengetahui apa saja yang disita tim penyidik KPK.
Dia menambahkan tim penyidik KPK siang tadi sudah mendapatkan izin penggeledahan dari Sekjen KPU, Arief Rahman Hakim, yang kebetulan berada di lokasi. (rah/detik)
