Keajaiban Allah, sejak Trisemester Ketiga Janin Sudah Bisa Melihat Cahaya

Foto: istock
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Jakarta, hajinews.id-Berdasarkan hasil penelitian terbaru menemukan, jauh sebelum bayi bisa melihat gambar, mata janin sudah dapat mendeteksi cahaya dari dalam rahim.

Selain itu, kemampuan janin dalam mendeteksi cahaya juga diduga berkaitan dengan perkembangan emosi dan perilaku bayi setelah lahir.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Seperti dilansir hellosehat.com, hasil penelitian itu menyatakan, perkembangan mata janin dimulai sejak minggu keenam kehamilan. Pada periode ini, dua bintik kecil yang menjadi bakal mata mulai berubah bentuk menyerupai cangkir. Struktur tersebut lalu membesar dan terhubung ke otak lewat sebuah batang yang akan menjadi tempat bagi saraf-saraf penglihatan.

Kornea, iris, pupil, dan lensa mata janin terbentuk pada minggu ketujuh. Kelopak mata kemudian terbentuk begitu kehamilan mencapai usia 10 minggu. Namun, kelopak mata janin masih akan tertutup hingga usia kehamilan mencapai meninggu ke 27.

Uniknya, beberapa peneliti dari University of California, Berkeley menemukan bahwa mata janin ternyata sudah dapat ‘melihat’ cahaya selama periode ini. Menurut penelitian tersebut, komunikasi antarsel yang ada pada retina membuat mata janin peka terhadap cahaya.

Retina adalah lapisan tipis yang terdapat pada bagian belakang mata. Area ini dipenuhi oleh sel ganglion yang sensitif terhadap cahaya. Meski belum seutuhnya berkembang, komunikasi antarsel ini membuat retina lebih sensitif sehingga bisa mendeteksi cahaya.

Para ilmuwan dahulu mengira janin manusia masih sepenuhnya buta selama periode perkembangan ini. Mereka menduga, sel-sel ganglion yang bertanggung jawab dalam penglihatan tidak terhubung dengan retina sehingga tidak dapat menghasilkan gambar.

Akan tetapi, penelitian ini justru membuktikan bahwa sel-sel ganglion pada mata sudah terhubung antara satu sama lain sejak janin ada dalam kandungan. Hubungan tersebut menghasilkan gelombang retina yang penting bagi kemampuan penglihatan ketika bayi lahir nanti.

Selain membuat janin mampu melihat cahaya, komunikasi antarsel penglihatan ternyata juga berkaitan dengan perkembangan emosi dan perilaku bayi. Pasalnya, sel ganglion tidak hanya berkomunikasi dengan saraf penglihatan, tapi juga bagian otak yang lain.

Para peneliti memperkirakan sekitar 3 persen sel-sel ganglion sensitif terhadap cahaya. Sementara itu, sel-sel ganglion yang lain berkomunikasi dengan berbagai bagian otak. Hingga kini, ditemukan 6 subtipe sel ganglion yang berkomunikasi dengan bagian otak tertentu.

Beberapa sel ganglion berkomunikasi dengan bagian otak yang disebut nukleus suprakiasmatik untuk mengatur siklus tidur. Sel-sel ganglion yang lain mengirimkan sinyal ke bagian mata yang mengecilkan ukuran pupil saat terdapat cahaya terang.

Selain area-area tersebut, sel-sel ganglion yang berperan dalam proses penglihatan ternyata juga terhubung pada dua bagian otak lain. Area pertama adalah perihabenula yang mengatur mood, sedangkan area kedua adalah amygdala yang mengatur emosi.

Perkembangan janin selama berada dalam kandungan begitu pesat dan menakjubkan. Untuk menunjang perkembangannya, pastikan Anda selalu menjaga kesehatan serta mengonsumsi makanan bergizi seimbang.

Tidak hanya itu, Anda pun perlu memperoleh paparan sinar matahari yang cukup untuk mendukung perkembangan matanya. Cara ini akan membantu struktur mata dan saraf-saraf penglihatan janin berkembang secara optimal.(wh/hellosehat)

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *