Penyesalan Sandiaga Tolak Nadiem Saat Dahulu Tawarkan Gojek

Sandiaga Uno. (Instagram/sandiuno)
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



JAKARTA, hajinews.id – Tokoh Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Sandiaga Uno menjadi pembicara dalam Indonesia Millenial Summit 2020 di Jakarta, Sabtu (18/1/ 2020). Di acara tersebut Sandiaga menceritakan penyesalannya yang cukup mendalam karena tak menanamkan saham di PT Gojek Indonesia saat perusahaan rintisan itu pertama kali berdiri pada 2011-2012.

Saking menyesalnya, Sandiaga bahkan sampai merasa bohoh karena dulu tak ikut menanamkan saham di Gojek. “I think, I was stupid I guess (saya pikir, saya bodoh) karena tidak ikut investasi di Gojek,” tutur Sandiaga.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra itu mengakui tawaran tersebut langsung datang dari pendiri Gojek, yakni Nadiem Makarim. Keduanya saat itu berada dalam sebuah acara temu perusahaan rintisan yang digelar oleh Mc Kinsey.

Sandiaga mengungkapkan ketika itu dirinya datang sebagai panelis. Sedangkan Nadiem adalah pihak yang memberikan penawaran saham. “Nilai saham yang ditawarkan Nadiem kepada saya sekitar US$ 50 ribu atau sekitar Rp 700 juta dengan hitungan kurs Rp 14 ribu,” ungkap dia.

Sandiaga menyebutkan bahwa Nadiem waktu menawarkan investasi di startup anyar itu belum menjadi apa-apa. Namun, Nadiem sudah membawa nama Gojek dan pilot programnya.

Kala itu Sandiaga sebenarnya mengakui program yang dipresentasikan Nadiem saat itu cukup bagus dan memberikan solusi terhadap masalah yang ada di Indonesia. Nadiem membawa solusi atas permasalahan kemacetan, lapangan kerja, dan persoalan sosial yang mendasar.

Tapi lantaran ragu-ragu, Sandiaga menolak tawaran tersebut. “Itu yang saya bilang, saya missed. Padahal nilai sahamnya murah sekali,” tutur Sandiaga menegaskan.

Seiring berjalannya waktu, Sandiaga merasa menyesal ketika mengetahui bahwa saat ini Gojek telah menjadi perusahaan dengan valuasi unicorn di Indonesia.

Menurut Sandiaga, seumpama ketika itu menerima tawaran Gojek, dia akan menjadi salah satu partner Nadiem dan sukses dengan perusahaan rintisan ini. “Imagine kalau kita investasi US$ 50 ribu itu saya ambil, saya sekarang jadi salah satu pemilik Gojek terbesar. Ngiler sih sekarang,” ujar Sandiaga disertai tawa. (rah/tempo)

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *