Sandiaga Sarankan Audit Forensik Kasus Asabri dan Jiwasraya

Sandiaga Uno. (Ist)
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



JAKARTA, hajinews.id  – Tokoh Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) yang juga politisi Partai Gerindra, Sandiaga Uno, menyarankan pemerintah segera menggelar audit forensik untuk menyelesaikan masalah besar yang membelit perusahaan asuransi pelat merah, seperti Jiwasraya dan Asabri.

Sandiaga juga menekankan bahwa para pelaku kasus korupsi yang merugikan keuangan negara dan masyarakat dalam jumlah besar harus dihukum berat. “Harus ada sanksi tegas dan pendekatan dengan audit forensik. Saya sudah sarankan kepada Pak Erick (Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir),” ujar Sandiaga seusai menjadi pembicara dalam Millenial Summit 2020 di Tribrata, Jakarta, Sabtu (18/1/ 2020).

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Persoalan Jiwasraya dan Asabri, tegas Sandiaga, harus segera diusut karena melibatkan nasabah dalam jumlah besar. Dia khawatir jika tak segera diselesaikan maka perkara ini akan berdampak sistemik dan menjalar ke sektor-sektor lainnya. “Harus bergerak cepat karena sektor keuangan punya risiko tingkat tinggi,” ujarnya.

Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra ini mengaku sudah meminta Erick Thohir untuk memastikan bahwa perusahaan-perusahaan asuransi pelat merah ke depannya akan berinvestasi di perusahaan yang likuid. Pihaknya menyarankan pemerintah mengawasi secara ketat supaya tidak terjadi celah pihak-pihak tertentu untuk memainkan saham gorengan.

“Pemerintah harus segera mengambil kebijakan untuk mengembalikan duit nasabah. Tutup bolongnya dan ambil kebijakan untuk nasabah agar mereka tidak merasa dirugikan,” tutur Sandiaga.

Sebelumnya, Sekretaris Kementerian Koordinator (Sesmenko) Bidang Perekonomian Susiwijono menilai persoalan keuangan yang kini tengah dialami dua perusahaan asuransi milik negara yakni PT Asuransi Jiwasraya (Persero) dan PT Asabri (Persero) bisa menurunkan kepercayaan masyarakat terhadap industri jasa keuangan ini. Dampaknya bahkan bisa lebih luas lagi termasuk merusak kepercayaan investor.

“Pasti, tak hanya berpengaruh terhadap sektor keuangan tapi tentu juga akan berpengaruh terhadap sektor riil, bahkan semuanya termasuk di bursa dan sebagainya,” kata Susiwijono di kantornya, Jakarta, Jumat (17/1/2020).

Dia mengakui sejauh ini memang dampak dua perusahaan asuransi pelat merah itu terhadap perekonomian Indonesia belum terasa betul. Namun, menurut Susiwijono tetap perlu ada upaya cepat untuk mengantisipasi dampak jangka panjangnya.

“Nah, sebenarnya dengan berbagai kasus yang ada ini kita melihat beberapa indikator sektor keuangan juga masih cukup confident, nggak terlalu terpengaruh betul, tapi kita antisipasi dari awal karena sektor keuangan kan masalah trust itu penting, sentimen market dan lain sebagainya, karena itu memang penting untuk membangun kembali trust itu,” paparnya. (rah/berbagai sumber)

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *