Batik Air Langsung Sterilkan Pesawat Usai Angkut WNI dari Wuhan

Pesawat Batik Air Airbus 330-300. (Foto: Antara)
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



JAKARTA, hajinews.id – Corporate Communications Strategic of Batik Air, Danang Mandala Prihantoro menyatakan pihaknya langsung melakukan sterilisasi pesawat Airbus 330-300CEO registrasi PK-LDY yang sebelumnya dipakai untuk mengevakuasi WNI dari Wuhan pasca status darurat global virus corona.

Danang menjelaskan, fase pengerjaan meliputi pembersihan, sterilisasi, penyemprotan, penggantian saringan udara kabin dan perawatan berkala selama beberapa hari. Adapun, sejumlah standar operasional yang dilakukan dimulai dari penyemprotan cairan multiguna pembunuh kuman, bakteri, virus  dan lainnya (disinfectant spray) oleh Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) yang berlangsung kurang lebih 120 menit.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

“Pengerjaan mencakup di kabin, kokpit dan kompartemen kargo bagian bawah pesawat,” ujar Danang melalui keterangan resminya, Senin (3/2/2020).

Setelah pesawat disterilisasi oleh pihak berwenang, lanjut Danang, KKP Batam memberikan izin kepada tim Batam Aero Technic (BAT) untuk melakukan penggantian High Efficiency Particulate Air (HEPA). Alat ini adalah filter atau alat penyaring untuk sirkulasi udara dalam pesawat.

Dia menegaskan, prosedur tersebut sesuai dengan anjuran Airbus selaku pabrikan. Sistem HEPA dinilai efektif untuk menyaring virus dalam sirkulasi udara kabin pesawat.

Semua HEPA filter yang sudah dilepas, kemudian dibungkus secara khusus untuk diserahkan kepada pihak yang berwenang guna pemusnahan dengan cara dibakar. Setelah dinyatakan steril oleh KKP, Airbus 330-300CEO ditarik ke hangar BAT untuk tahapan jadwal perawatan pesawat berkala (schedule maintenance).

Misi penjemputan Batik Air dengan penerbangan ID-8618 membawa 18 kru dan 30 tim medis pada akhir pekan lalu. Pesawat ini menerbangkan 19 awak pesawat dan 270 penumpang.

Adapun untuk WNI yang tiba dari Wuhan, pemerintah memastikan mereka akan diobservasi terlebih dahulu di Kepulauan Natuna selama 14 hari. Pemerintah memberikan fasilitas yang cukup memadai bagi WNI selama mereka menjalani observasi dan memastikan dalam satu siklus inkubasi.

Sebelumnya, Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mengapresiasi upaya maskapai Batik Air yang mendukung upaya evakuasi WNI yang berada di Provinsi Hubei, China usai meluasnya dampak virus corona. Evakuasi juga tengah dilakukan oleh sejumlah negara lain terhadap warga negaranya yang kini masih berada di China, khususnya di Wuhan.

Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub, Novie Riyanto, mengatakan penunjukan Batik Air sebagai operator yang akan mengangkut WNI dari Hubei karena memiliki izin penerbangan rute regular dari Indonesia ke Wuhan. Dari Indonesia, maskapai yang memiliki izin rute reguler ke Wuhan hanya Sriwijaya dan Lion Grup.

Selain itu, misi evakuasi ini akan mengikutsertakan 245 orang WNI termasuk crew pesawat dan tim kesehatan dengan sekali penerbangan. Oleh karenanya, dibutuhkan operator yang memiliki pesawat wide body dengan kapasitas sesuai kebutuhan.

Batik Air yang menjadi operator pengangkut juga telah dilengkapi fasilitas Cabin Air Filter yang berfungsi untuk menyaring virus tertentu di dalam pesawat, termasuk virus corona. “Crew juga akan dilengkapi dengan pakaian pelindung yang telah disiapkan oleh lembaga terkait,” ujar Novie lewat keterangannya, Ahad  (2/2/2020). (rah/berbagai sumber)

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

1 Komentar