Biaya Haji di Maroko Rp 72 Juta

Foto: geotime
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Rabat, hajinews.id- Pemerintah Maroko menetapkan Jamaah haji yang akan berangkat di tahun ini harus membayar biaya perjalanan haji di awal Maret, tepatnya pada 2-13 Maret 2020. Batas waktu pembayaran ini diumumkan Menteri Urusan Islam, Ahmed Toufiq, usai melakukan pertemuan yang diadakan di Rabat.

Menteri Ahmed Toufiq menyebut tidak ada kenaikan harga tiket untuk perjalanan haji 2020. Namun, ia menyebut total biaya jamaah haji tahun ini senilai 50.445 dirham Maroko atau setara Rp 72 juta. Biaya ini meningkat dibanding tahun lalu yakni 49.906 dirham Maroko atau sekitar Rp 71,5 juta.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Pemerintah juga telah menetapkan bank tempat jamaah haji melunasi biaya, yakni melalui Al Barid Bank. Biaya yang ditetapkan pemerintah ini tidak termasuk pengeluaran pribadi. Hitungan tersebut hanya mencakup biaya akomodasi dan makan selama di Makkah dan Madinah.

Besaran tersebut juga mencakup transportasi dan layanan tambahan di Arafah dan Mina, bagasi, dan bus.  Termasuk juga mencakup tiket pesawat pulang-pergi.

Dilansir di Moroccoworldnews, Menteri Ahmed menjelaskan jumlah biaya itu sudah menutupi biaya visa untuk Arab Saudi serta asuransi.

Dia menambahkan harga tiket ke Makkah telah ditetapkan seharga 11.000 dirham Maroko atau senilai Rp 15,7 juta, termasuk pajak. Anggota delegasi atau petugas haji Maroko yang akan menemani jamaah asal Maroko hanya akan membayar 9.500 dirham Maroko atau Rp 13,6 juta.

Untuk biaya vaksin untuk meningitis dan virus influenza menelan biaya 419 dirham Maroko atau Rp 600 ribu. Biaya ini lebih rendah dibandingkan tahun lalu, 480 dirham Maroko atau setara Rp 680 ribu.

“Jamaah haji harus membawa uang sejumlah 15.000 dirham Maroko (Rp 21,5 juta) untuk pengeluaran pribadi. Mereka juga dapat menggunakan sumbangan wisata sebesar 45.000 dirham Maroko (Rp 64,5 juta),” ucap Menteri Ahmed dikutip di Moroccoworldnews, Senin (24/2).

Maskapai yang ditunjuk untuk menfasilitasi penerbangan jamaah haji disebut harus mengatur jadwal mereka dengan mempertimbangkan masa tinggal jamaah haji selama minimal 28 hari. Periode maksimum jamaah berada di Saudi tidak boleh lebih dari 30 hari.

Maskapai juga tidak memiliki hak mengubah tanggal jamaah haji kembali ke Maroko tanpa persetujuan sebelumnya dari delegasi Maroko yang memimpin perjalanan ibadah haji ini. Ibadah haji diperkirakan akan dimulai pada akhir Juli dan berjalan hingga Agustus. Hampir 32 ribu jamaah haji asal Maroko melakukan perjalanan pada tahun 2019.

Komisi Kerajaan yang bertanggung jawab atas penyelenggaraan haji di Maroko meminta penguatan pemeriksaan medis bagi umat muslim yang ingin melakukan ibadah haji. Wanita yang sedang hamil enam bulan tidak diizinkan melakukan ibadah haji untuk alasan keamanan. (wh/rol)

 

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *