Pesawat Kepresidenan Baru Jokowi: Satu Pesawat Belum Cukup?

Foto pesawat baru kepresidenan Republik Indonesia beredar di media sosial. (Ist)
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



JAKARTA, hajinews.id – Pengamat penerbangan yang juga anggota Ombudsman RI Alvin Lie mempertanyakan rencana penambahan Pesawat Kepresidenan baru menggunakan Boeing 777 milik Garuda Indonesia.

“1 Pesawat Kepresidenan masih belum cukup? Masih nambah B777? Berapa anggaran yang dibelanjakan? Sementara semua Kementerian dan Lembaga dikepras anggarannya,” tanya Alvin Lie di akun Twitter @alvinlie21 mengomentari tulisan bertajuk “Pesawat Kepresidenan Baru Jokowi Manfaatkan Boeing 777 Garuda yang Nganggur.”

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Serupa dengan Alvin Lie, jurnalis senior Billy Khaerudin turut mempertanyakan rencana pesawat Kepresidenan baru untuk Jokowi itu. “Loh Presiden punya pesawat kepresidenan baru? Satu Pesawat Kepresidenan apa ndak cukup ya? Gimana sih ini?,” tulis Billy di akun @BiLLYKHAERUDIN.

Presiden Jokowi akan menggunakan pesawat kepresidenan yang baru bertipe Boeing 777-300 ER. Kabarnya, pesawat kepresidenan itu disewa dari Garuda Indonesia.

Sebelumnya, foto pesawat Boeing 777-300ER milik maskapai Garuda Indonesia yang dicat layaknya pesawat kepresidenan beredar luas dan jadi perbincangan di jagat maya. Pihak Istana Kepresidenan pun sempat memberikan keterangan yang berbeda-beda soal pesawat tersebut.

Foto itu pertama kali diunggah akun Instagram @avia.pedia di Instagram. Pesawat tersebut berada di sebuah hanggar. Di badan pesawat ada tulisan dan logo Republik Indonesia. Namun belakangan foto yang diunggah akun tersebut sudah tak bisa diakses.

Kendati demikian, foto pesawat kepresidenan tersebut sudah terlanjur viral dan ramai diperbincangkan oleh warganet. Isu pembelian pesawat kepresidenan baru itu ramai beredar di media sosial. Kabar itu pun sempat dibantah Menteri Sekretaris Negara Pratikno.

Namun menurut Sekretaris Kabinet Pramono Anung pemerintah tidak membeli pesawat kepresidenan baru tipe Boeing 777-300 ER, melainkan hanya menyewa dari Garuda Indonesia untuk digunakan Presiden Jokowi menghadiri ASEAN-US Summit 2020 di Las Vegas, Amerika Serikat, Maret mendatang.

Menurut Pramono pihak istana harus menyewa pesawat lantaran pesawat kepresidenan Boeing Business Jet (BBJ) tipe 737-800 tak efisien jika digunakan untuk penerbangan jarak jauh.

Selain boros bahan bakar, pesawat kepresidenan BBJ juga mesti transit tiga kali menuju AS. Sementara dengan pesawat yang disewa hanya butuh transit satu kali. “Itu harus tiga kali transit, setiap transit harus mengisi bahan bakar dan dihitung biayanya akhirnya menjadi lebih mahal. Dibandingkan pesawat yang selama ini digunakan (BBJ) lebih mahal, capek kemudian, yang diangkut juga terbatas,” katanya.

Oleh karena itu, pihak istana memutuskan untuk menyewa pesawat dari Garuda. Pramono mengklaim penyewaan pesawat itu dilakukan dengan persetujuan dari Jokowi.

Rencananya sewa pesawat juga hanya akan digunakan satu kali dalam penerbangan menuju AS. “Ya biasa saja sebenarnya karena memang perjalanan jauh lebih murah. Kan presiden kita juga selalu meminta perjalanan lebih murah. Itu untuk yang jauh-jauh saja,” ujar Pramono.

Untuk diketahui, ketika masih menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta, Jokowi sempat mengomentari pembelian pesawat  Kepresidenan Boeing Business Jet 2 (BBJ2).

Ketika itu Jokowi menilai, bahwa anggaran besar yang digunakan untuk membeli BBJ2 masih bisa untuk menutupi kebutuhan mendasar di Indonesia.

“Masih banyak kebutuhan yang mendasar. Salah satu kebutuhan mendasar negara kita adalah pendidikan dan kesehatan. Itu yang harus dipenuhi,” kata Jokowi di Markas Besar Barisan Relawan Jokowi Presiden (Mabes Bara JP), Cipinang Cempedak, Jatinegara, Jakarta Timur (10/04/2014). (rah/berbagai sumber)

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *