Potong Gaji Semua Pejabat 25 Persen Bantu Atasi Corona

Arief Poyuono. (Foto: Rmol)
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



JAKARTA, hajinews.id – Wakil Ketua Umum Gerindra Arief Poyuono meminta anggaran pembangunan ibu kota baru dan anggaran pertahanan untuk pembelian Alutsista serta mobil-mobil pejabat sebaiknya ditiadakan dulu dan dialihkan ke anggaran pencegahan virus corona (Covid-19) yang jauh lebih penting.

Begitu juga, tegas Arief, semua pejabat negara selevel bupati hingga presiden dan pejabat BUMN harus rela gajinya dipotong hingga 25 persen untuk anggaran pencegahan virus corona. “Karena anggaran pencegahan virus corona tidak ada yang bisa memprediksi berapa besar akan dihabiskan,” kata Arief dalam keterangannya yang diterima hajinews.id, Jumat (20/3/2020).

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Selain itu, lanjut Arief, juga untuk mencegah arus modal asing keluar dari Indonesia. Dia menegaskan, Bank Indonesia serta pemerintah harus membuat kebijakan yang bisa menghambat arus modal dalam bentuk mata uang USD dan lainnya keluar secara bebas. Namun harus ada insentif bagi investor yang tidak mengeluarkan modalnya dari Indonesia, misal berupa insentif potongan pajak.

Menurutnya, jika tidak maka arus modal keluar akan semakin besar dan Bank Indonesia tidak sanggup lagi melakukan intervensi untuk menekan mata uang USD keluar yang berakibat rupiah bisa mencapai 19 ribu per USD.

Sementara akibat rupiah yang terpuruk akan berdampak pada persoalan kredit macet di perbankan akibat industri-industri yang berbahan baku impor akan bermasalah dan tidak mampu lagi berproduksi akibat bahan baku mahal karena kurs rupiah yang melemah. “Akibatnya tidak mampu bayar kredit di bank,” ucap Arief.

“Yang penting lagi kabinet Presiden Joko Widodo harus satu komando dan satu suara jangan buat pernyataan-pernyataan yang membuat panik masyarakat terkait virus corona,” lanjutnya.

Dia mencontohkan seperti pernyataan Luhut Binsar Panjaitan terkait dibolehkannya TKA China masuk ke Indonesia. Hal tersebut makin membuat panik masyarakat dan ketidakpercayaan investor yang berakibat penarikan modal besar-besaran dari Indonesia. “Karena dianggap Indonesia main main dalam melakukan pencegahan virus corona,” tegas salah satu jubir Partai Gerindra ini. (rah)

 

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *